JAKARTA, HR – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PBSI DKI) berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan izin mengelola Gedung Olah Raga (GOR)
Ketua PBSI DKI Jakarta Alex Tirta mengatakan salah satu program utama PBSI DKI adalah pemupukan bibit atlet bulu tangkis sejak usia dini.
![]() |
Alex Tirta saat berbincang dengan Gubernur DKI |
“Proses pemupukan itu memerlukan sarana dan prasarana bulu tangkis, terutama lapangan untuk berlatih dan bertanding. Kita semua tahu kalau lahan di DKI ini terbatas. Sementara Pemprov punya banyak GOR. Itu bisa kami manfaatkan,” katanya.
Namun Alex mengakui, masih banyak GOR yang kondisinya kurang layak. Padahal ia menginginkan, lokasi latihan dan lapangan bulu tangkis harus sesuai dengan standar internasional.
“Paling tidak lantainya baik supaya atlet tidak cidera. Kalau kami diberikan pengelolaan GOR, kami akan perbaiki supaya sesuai standar,” katanya.
Alex mengatakan pihaknya menemui Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada Kamis (12/11) untuk memperkenalkan kepengurusan PBSI DKI yang baru terbentuk empat bulan lalu.
Pada pertemuan itu, PBSI DKI menjelaskan upaya-upaya perbaikan yang telah, sedang, dan akan dilakukan PBSI DKI.
“Kami tengah memperbaiki organisasi, administrasi, dan sarana prasarana supaya olah raga bulu tangkis ini tetap eksis dan mencetak atlet dunia. Contohnya, kami menggandeng pengusaha untuk masuk ke dalam organisasi. Peran pengusaha ini penting karena mereka bisa mencari dana untuk menunjang kegiatan ini,” kata Alex, yang juga seorang pengusaha.
Kepengurusan PBSI DKI juga melaporkan kepada Gubernur mengenai persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) dan pelaksanaan kejuaraan daerah yang akan berlangsung Minggu (16/11) hingga Jumat (21/11). “Kejuaraan ini akan memperebutkan Piala Gubernur DKI. Pemenangnya akan kami kirim ke kejuaraan nasional,” tutup Alex.
Dikelola Pengusaha
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Gedung Olahraga Remaja (GOR) lebih baik dikelola pengusaha dan pengurus organisasi olahraga daerah.
“Kami punya banyak GOR. Kita tawarkan pengusaha, mau kelola gak? Mau bangun hotel (di atasnya) juga enggak apa-apa. Tapi di bawahnya tempat olahraga. Full fasilitas dan standar internasional,” kata Gubernur yang biasa disapa Ahok itu saat menerima pengurus PBSI DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Kamis (12/11).
Ahok mengatakan, ia selalu mendukung kegiatan olahraga. Tapi kinerja internal Pemprov DKI belum bisa melakukannya secara maksimal. “Kita keluar miliar-miliaran. Tapi dikelola gak baik. Makanya pengusaha harus bantu olahraga,” ujarnya.
Ahok pun menantang pengusaha dan pengurus organisasi olahraga mengelola GOR. “Cari aja yang jelek. Tapi saya mau dibangun jadi yang standar internasional. GOR harus dikelola secara profesional,” katanya.
Ia menyontohkan rencana pembangunan GOR Pancoran yang berada di atas tanah 3.500 m2 tapi kemudian dibatalkannya.
“Anggaran yang diajukan Rp48 miliar. Saya suruh itung lagi, turun jadi Rp35 miliar. Trus saya minta ubah desain jadi yang simpel, minimalis, tapi fungsi maksimalan turun lagi jadi Rp25 miliar. Saya panggil anak muda yang sekolah di AS, saya suruh bikin desain stadion untuk anak sekolah. Minimal di sana tanahnya 5 ribu m2. Hitungannya dia Rp46 miliar. Lebih murahkan. Makanya saya batalin dibanding dimaling,” kata Ahok.
GOR, lanjut Ahok, jika dikelola baik, selain jadi tempat latihan bisa juga digunakan untuk jadi museum sehingga bisa jadi destinasi wisata. “Bahkan bisa dijadikan tempat konser atau panggung pertunjukan seni budaya lainnya,” katanya. ferry