Arab Saudi jadi Pangsa Pasar Ikan Patin Indonesia

oleh -31 Dilihat
Peluncuran ekspor perdana ikan patin Indonesia ke Kerajaan Arab Saudi.

SURABAYA, HR – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan ekspor perdana ikan patin (Pangasius hypophthalmus) Indonesia ke Kerajaan Arab Saudi untuk kebutuhan makanan jamaah haji asal Indonesia. Ekspor perdana ini dilepas di Instalasi Karantina Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (27/5).

Ekspor perdana ini disaksikan langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) KKP merangkap Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Mohammad Gunawan Saleh, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Muhajirin Yanis, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Abdul Somad Buchori, Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal PDSPKP Machmud, Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Widodo Sumianto, Sekjen Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Azam B Zaidy, serta Ketua Bidang Budidaya Patin APCI Imza Hermawan.

Dalam sambutannya, Plt Direktur Jenderal PDSPKP Nilanto Perbowo mengatakan, bahwa ikan patin hasil budidaya selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Mengingat produksinya yang semakin meningkat, kini ikan patin Indonesia tak lagi hanya untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri, melainkan juga dapat diekspor ke Arab Saudi.

Ekspor perdana kali ini menurutnya adalah buah kerja sama APCI dan SMART-Fish Indonesia yang menangkap potensi patin Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ikan jamaah haji Indonesia.

Sejauh ini, kebutuhan pasokan patin untuk jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 540 ton. Untuk memenuhinya, pihak APCI telah menyiapkan pasokan sekitar 300 ton patin yang terdiri dari 150 ton cut portion dan 150 ton fillet.

Dalam ekspor perdana ini dikirim sekitar 3 kontainer (± 63 ton) patin dan sisanya akan dikirim secara bertahap. “Komoditas patin ini sendiri baru untuk kebutuhan jamaah haji. Harapannya dengan ekspor perdana ini nantinya bisa merambah ke negara-negara lain,” ujar Nilanto.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Muhajirin Yanis menyebutkan, ikan patin dibutuhkan untuk menunjang pelayanan bagi jamaah haji sebagai sajian menu masakan bercita rasa khas Indonesia.

“Tahun ini sajiannya akan semakin lengkap dengan tersedianya bahan baku ikan patin asli Indonesia. Nantinya selama jamaah haji Indonesia berada di Arab Saudi, sajian makan kurang lebih sebanyak 75 kali makan sampai mereka kembali, dimana 5 kali dalam seminggu mencicipi sajian menu ikan, dalam hal ini ikan patin,” jelas Muhajirin.

Beberapa waktu belakangan, produksi patin Indonesia memang menunjukkan tren peningkatan. Pada 2018 lalu misalnya, produksi patin Indonesia meningkat 22,2 persen menjadi 391.151 ton dibandingkan Tahun 2017 yang hanya sebesar 319.966 ton.

Ketua Bidang Budidaya Patin APCI Imza Hermawan mengatakan, peningkatan hasil budidaya patin ini terjadi berkat upaya penggunaan induk dan benih yang berkualitas untuk menekan Feed Conversion Ratio (FCR) sehingga efisiensi produksi meningkat.

“Induk dan benih berkualitas ini faktor utama penentu kesuksesan budidaya, utamanya dalam meningkatkan efisiensi produksi. FCR bisa ditekan, jika benih yang digunakan berkualitas,” ungkapnya.

Adapun sentra utama produksi patin Indonesia tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung (JawaTimur), Kabupaten Serdang Bedagai (Sumatera Utara), Kabupaten Kampar (Riau), Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi (Jambi), Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu (Lampung), dan Kabupaten Banjar (Kalimantan Selatan).

Perlu diketahui, pada tahun 2017 permintaan impor catfish global mencapai 640,87 ribu ton dengan pasar utama Amerika Serikat (17%), Meksiko (9%), Tiongkok (8%), Brasil (7%), dan Arab Saudi (5%). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, 48% dipasok dari Vietnam, 36% dari Myanmar, dan sisanya dari negara lainnya.

Pada 2018, total permintaan impor catfish global meningkat menjadi 641,31 ton, dengan negara tujuan utama Amerika Serikat (19,08%) dan Tiongkok (18,97%). Sedangkan permintaan impor Arab Saudi hanya sebesar 4.503 ton (0,7%) atau turun 85% dibandingkan Tahun 2017 (UN Comtrade, 2019).

Melihat peluang ini, Nilanto mendorong agar para pelaku usaha dan pembudidaya patin mendorong produksi patin dalam negeri agar patin Indonesia bisa turut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan patin global.

“Pangsa pasar ekspor untuk patin sudah sangat jelas. Dengan potensi patin dalam negeri yang sangat tinggi, apabila kita mampu menggenjot produksi, tidak mustahil ke depan kita bisa menjadi pemain utama untuk komoditas ikan patin,” tandas Nilanto. ian

Thumbnail

192 Anak di Nagekeo Terima Bantuan Dana Pendidikan dari PLAN Internasional

https://harapanrakyatonline.com/feed NAGEKEO, IN – Yayasan PLAN Internasional Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak Indonesia […] Artikel 192 Anak di...

Indonesian News
Thumbnail

Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto Kunjungi Kabupaten Nagekeo

https://harapanrakyatonline.com/feed NAGEKEO, IN – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Andriko Noto Susanto, SP, […] Artikel Pj Gubernur NTT...

Indonesian News
Thumbnail

Musyawarah Warga Kelurahan Angke Bahas Solusi Permasalahan Kesehatan

https://harapanrakyatonline.com/feed JAKARTA, IN – Aparatur Kelurahan Angke menggelar kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) tingkat Kelurahan Angke […] Artikel Musyawarah Warga Kelurahan...

Indonesian News
Thumbnail

El Centro Spa di Duga Kuat Tempat Prostitusi

JAKARTA – El Centro Spa Sebuah tempat, yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para lelaki hidung belang, yang terletak di Jl....

OK Jakarta
Thumbnail

Pj Gubri Bangga dan Dukung Penuh Perayaan HPN 2025 di Riau

PEKANBARU – Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 akan dirayakan di Provinsi Riau pada 6 hingga 9 Februari 2025 mendatang....

OK Jakarta
Thumbnail

Yuk Bergegas Ikut UKW PWI Jaya & UMJ, Pendaftaran Hingga 21 Januari

JAKARTA — Tinggal sepekan lagi batas akhir pendaftaran untuk turut berpartisipasi di Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari PWI Daerah Khusus...

OK Jakarta
Thumbnail

Jalan Berlubang di Kawasan MM2100, Pemda Bekasi Diduga Abaikan Keluhan Warga

KABUPATEN BEKASI, MF – Jalan rusak parah di kawasan industri MM2100, tepatnya di sepanjang Jalan Sumbawa, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,...

Media Focus
Thumbnail

Lurah Jembatan Lima Nilai Ketua RW Tidak Punya Hak Proregatif atas Pengurus RW

JAKARTA, MF – Kekisruhan yang terjadi di RW 05, Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, menjadi sorotan karena dianggap...

Media Focus
Thumbnail

Logo dan Maskot HPN 2025 Resmi Diluncurkan

BANJARMASIN, MF – Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melakukan audiensi dengan Plh Gubernur Kalsel Dr...

Media Focus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.