JAKARTA, HR – PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menetapkan pada 2017 merupakan tahun akselerasi (enhancement). Pelindo II secara komprehensif akan meneruskan transformasi dalam rangka mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan dengan menjalankan peta jalan perusahaan (corporate roadmap).
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, menjelaskan ada beberapa aksi yang bakal dijalankan perseroan di tahun ini, di antaranya perbaikan dan peningkatan dalam aspek operasional dan pelayanan, termasuk pengadaan, modernisasi alat, dan program pemasaran.
“Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan anak perusahaan, membangun pembangunan infrastruktur pada pelabuhanpelabuhan baru, dan mempersiapkan pembentukan holding,” tutur dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (21/2).
Pada 2017, Pelindo II memulai proyek-proyek strategis, termasuk kelanjutan dari proyek Terminal Kalibaru, Proyek Pelabuhan Kijing, Proyek CBL, Proyek Pelabuhan Sorong, maupun proyek Pelabuhan Patimban.
Guna mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis, meningkatkan akses permodalan, serta memberikan competitive advantage, Pelindo II juga sedang mengeksplorasi dan mempersiapkan rencana pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) terhadap tiga anak perusahaan.
Ketiga anak perusahaan Pelindo II itu adalah PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dan Jasa Amada Indonesia (JAI).
Hasil penjualan saham tersebut nantinya akan digunakan untuk kepentingan investasi bisnis, termasuk modernisasi perangkat lunak dan alat berat yang dibutuhkan untuk kepentingan pelayanan, serta pengembangan proyek-proyek strategis, seperti Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Proyek CBL, Proyek Pelabuhan Sorong, maupun proyek Pelabuhan Patimban.
Elvyn juga mengatakan sifat dan mekanisme logistik maritim yang telah bergerak dari pelayanan port-to-port menjadi door-to-door mengisyaratkan perusahaan untuk mendorong pengembangan penerapan konsep integrated chain port.
Konsep tersebut memaksa pelabuhan di Indonesia secara bertahap melaksanakan dan mengembangkan inisiatif untuk melakukan kolaborasi operasional, inovasi berbasis IT, perbaikan konektivitas dengan industri dan pasar, harmonisasi stakeholders dan penanganan secara tepat isu-isu strategis yang berkembang.
Target 2017
Menjelaskan kinerja Pelindo II, Elvyn menargetkan kenaikan pendapatan operasi sebesar 12,1 persen pada tahun 2017 atau mencapai 10,5 triliun rupiah. Sementara pada tahun lalu, pendapatan operasional Pelindo II mencapai sembilan triliun rupiah.
Apabila target tersebut tercapai, angka EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) perseroan juga akan meningkat hingga 17,2 persen yakni mencapai 3,5 triliun rupiah. Adapun untuk tahun lalu angka ebitda Pelindo II hanya mencapai 3,2 triliun rupiah atau hanya tumbuh 16,9 persen dari tahun 2015. krisman
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});