13 Eks Pengikut Radikalisme Berjanji Setia NKRI

oleh -251 views
oleh
Gubernur Beserta Staf Depag.

BENGKULU, HR – Sebanyak 13 orang Eks Radikalisme (Aliran sesat, red) berjanji setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dihadapan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah M.MA. Kapolda Bengkulu diwakili Dir. Intelkam Kombes Pol Dede Wiratmo. Sik Danrem 041 diwakili kasi pers
Letkot Arm Suhono. SE. Kajati diwakili Kasi Teroris Kejati Bengkulu serta unsur Muspida dan staf Kemenang Provinsi Bengkulu. Dilaksanakan diaula Kemenag Provinsi Bengkulu, Kamis (14/07).

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Densus 88 anti teror Polri. Kombes Pol. Dr. Imam Subandi, SS.SH. MH mengatakan bahwa 13 orang yang mengikuti proses pelepasan Baiat, tiga diantaranya tetap menjalani proses hukum, sementara 10 orang lain dilepas, sebab diketahui hanya mengikuti Pengajian saja.

“Tiga orang itu tetap akan kita proses hukum untuk pelepasan baiat,
bukan berarti bebas. Artinya ada penyesalan pada diri mereka dan mereka menyadari kesalahan itu hingga menyatakan diri meninggalkan ajaran atau keyakinan yang mereka lakukan bertentangan dengan kebangsaan kita dan bisa mengancam keutuhan NKRI,” ungkap Imam.

Dijelaskan bahwa Undang-Undang yang berlaku tiga orang itu sebagai tersangka namun dengan melakukan Baiat ini mereka sudah menyadari kehilapannya. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk penangan teroris tidak harus dengan kekerasan bisa dengan merangkul dan menasehati, agar mereka sadar apa yang di lakukan. “Baiat ini menujukan kesungguhan penyesalan mereka tentang apa yang mereka lakukan selama ini,” tutup Imam.

Sementara, Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, baiat ini adalah hal yang sangat penting, agar pemahaman mereka itu kembali. Karena jangan lagi pertentangan agama dengan nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“NKRI ini rumah kita bersama, harus kita jaga dengan dasar Pancasila. Agar Negara ini aman, kokoh dan kuat. Maka menjalankan agama menjadi nyaman,” katanya.

Demi memberi pekerjaan kepada eks aliran radikal ini, Gubernur Bengkulu mengatakan akan menyiapkan satu program, yakni menjadikan para eks aliran radikal ini sebagai ojek online.

“Maka kita buatkan suatu program yang paling mungkin menurut saya, karena ini berlatar belakang dengan sangat beda. Mungkin kita siapkan kalau mereka mau. Kita akan buatkan mereka SIM gratis bagi yang belum memiliki SIM,” terangnya.

Kepala Kanwil Kemenang H. Zahdi Taher, M.HI menjelaskan, mereka yang melakukan prosesi pelepasan baiat ini dikarenakan sebelumnya mereka telah melakukan baiat. Hal itu mereka lakukan untuk berjuang dalam kelompok yang mereka ikuti. “Dan hari ini di antara mereka melepaskan baiat itu. Artinya tidak lagi menyakini baiat yang mereka pernah ucapkan,” demikian
Zahdi. efendi silalahi

Tinggalkan Balasan