Warga Pinoh Utara Demo Desak Legislatif Anggarkan Pembangunan Jembatan Melawi Dua dan Abutment

oleh -9 Dilihat
oleh
MELAWI, HR – Saat DPRD menggelar Sidang Paripurna ke-8 masa sidang kedua tahun 2017, tiba-tiba terdengar gemuruh suara di luar gedung berteriak meminta kepada DPRD agar menerima dan mendengarkan tuntutan pendemo, yakni agar legislatif bisa sepaham dan sejalan dengan eksekutif untuk membangun jembatan Melawi Dua dan beberapa abutment yang sudah berdiri berapa tahun silam, yang lolos dari perhatian pemerintahan sebelumnya.
Warga, Kades, dan tokoh masyarakat Pinoh Utara
saat gelar aksi 288 di DPRD Melawi.
Terkait permintaan masyarakat Melawi, maka dilakukan aksi damai 288 agar jembatan Melawi Dua segera diteruskan, karena itu merupakan salah satu penghubung Kecamatan Pinoh Utara dengan Kota Kabupaten.
Aksi itu dikoordinatori oleh Ajung Cs, dan para pendemo adalah tokoh masyarakat dan Kepala Desa dari Kecamatan Pinoh Utara, serta Kades dari kecamatan lainnya agar turut serta merasakan pembangunan yang sama dan layak, seperti daerah-daerah lainnya.
Saat audiensi di ruangan Pansus DPRD Melawi, beberapa perwakilan serta juru bicara dari masyarakat meminta agar pihak legislatif dan eksekutif sepakat melanjutkan pembangunan tersebut, dan masyarakat tidak mau tahu dari mana asal dana untuk pembangunan tersebut. Yang terpenting, menurut masyarakat, jembatan Melawi Dua dan abutment yang terkatung-katung tersebut segera diselesaikan dan dibangun. Masyarakat tidak ingin sarana prasarana tersebut menjadi alat politik untuk berkampanye.
Pengunjuk rasa saat diterima
Wakil Ketua I DPRD Melawi.
Masyarakat Pinoh Utara sudah jenuh dengan janji para politikus yang hanya mengumbar janji yang tak pasti.
“Bahkan kami berkomitmen jika jembatan Melawi Dua tidak diselesaikan dan tidak dibangun, kami masyarakat Pinoh Utara memilih golput,” ujar beberapa masyarakat yang turut menyampaikan orasinya.
Walaupun limit waktu yang diberikan oleh Ketua DPRD, Abang Tajudin hanya sekitar dua jam lebih, tapi tidak menyurutkan semangat mereka menyampaikan aspirasi. Sehingga mendapat jawaban dari Wakil Ketua I, Drs Klusen mewakili anggota dewan lainnya, dengan nada lembut bahwa DPRD siap memenuhi permintaan masyarakat untuk membangun jembatan tersebut.
“Tapi dengan satu syarat yakni pembangunan lainnya seperti rabat beton, drainase dan lainnya terpaksa ditunda dulu,” ujar Klusen saat menjawab permohonan juru bicara Aksi 288, Ajung. skm/abd


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.