Warga Pertanyakan Ribuan Pohon Bibit Karet PTPN XIII di Sintang

oleh -1.2K views

Satu titik pembibitan yang sudah diselimuti semak belukar.

Djoko: Terkendala oleh Karena Situasi dan Harga Karet

SINTANG, HR – Warga Desa Landau Kodam, kecamatan Kelam Permai, kabupaten Sintang Kalimantan Barat, pertanyakan ribuan pohon bibit karet milik PTPN XIII disana.

Warga mempertanyakan bibit karet tersebut karena hingga saat ini belum ada tanda – tanda akan di tanam perusahaan.

Apen (35) warga Landau Kodam kepada HR (22/2) di sana menerangkan, bibit karet milik PTPN XIII tersebut, disemai antara tahun 1996 -1997 hingga tahun 2023 ini ( +26) tahun. Sedianya, bibit itu untuk perluasan lahan baru seluas 600 Ha, ingat Apen.

Sejak di semai lanjut Apen, sampai sekarang tumbuh besar/tinggi bersama rumput, seingat saya hanya diawal – awal tahun pembibitan saja di rawat, tahun selanjutnya di biarkan, ujarnya.

Bibit karet yang terkesan “dibiarkan” PTPN itu 26 th, juga dibenarkan warga Landau Kodam lainnya, hanya saja mereka enggan bersuara.

Enggan bersuara / mengungkapkan apa yang mereka ketahui tentang bibit karet tersebut karena kesal kepada sejumlah pihak. Diantaranya, kesal kepada wartawan, LSM termasuk penegak hukum.

Mereka sebut, Sepuluh tahun lalu pembibitan itu sudah pernah ada yang melaporkan ke penegak hukum tapi tak mereka ketahui ujungnya.

Namun ditengah kekecewaan sejumlah warga Landau Kodam ketika itu, kepada HR masih menyampaikan informasi ikhwal pembibitan itu.

Salah satu warga Landau Kodam yang minta namanya jangan disebut menuturkan, Proyek tersebut mungkin saja dikisaran tahun 1996 – 1997.

Di tahun itu ingat warga ini, ada pemberitahuan dari managemen PTPN XIII Nanga Jetak Sintang bahwa akan ada pembukaan lahan baru seluas 600 Ha ( 1. Afdeling).

Pembukaan lahan baru 600 Ha tersebut mencakup Desa Landau Kodam maka pembibitan – pun dibuat di Landau Kodam. Yang menjaga pembibitan ketika itu namanya, Sumiran.

Proyek pembukaan lahan baru tersebut ( 1. Afdeling) senilai Rp 15 M dengan aitem , Ganti rugi lahan masyarakat, Pembersihan lahan siap tanam, Penanaman dan pemupukan, Penyediaan herbisida, dll, sebutnya.

Lalu, kenapa pembukaan lahan baru tidak terlaksana ? menurut warga ini, Perusahaan beralasan tidak cukup lahan.

Padahal, warga Landau Kodam ini sebut, ketika itu Desa Landau Kodam telah menyiapkan 120 Ha, sisanya 480 Ha, akan dicari perusahaan di desa tetangga.

Nyatanya sudah 26 tahun lahan baru tidak ada, sementara bibit tumbuh besar dan tidak beri manfaat bagi masyarakat, bebernya.

Dilain waktu, sejumlah mantan karyawan PTPN XIII Nanga Jetak Sintang yang sempat dimintai HR informasinya, membenarkan proyek tersebut pernah ada. Anggarannya sebesar Rp 15 M, pun cair duga mereka.

Masih diwaktu yang sama, Albertus (68) tokoh masyarakat Landau Kodam berharap pihak PTPN XIII melanjutkan perluasan kebun karet di Sintang khususnya di Desa Landau Kodam dan desa tetangga guna menambah sumber penghasilan masyarakat.

Beda dengan Pius (26) tokoh pemuda desa Landau Kodam, Ia usul agar temuan ribuan pokok bibit karet di Landau Kodam dilaporkan kembali.

Dengan laporan baru itu ke penegak hukum kita masyarakat mendapat informasi valid kisah proyek itu. Termasuk melaporkan pejabatnya ketika itu, tegas pemuda ini.

Djoko Purwanto (Sekper).

Terkait dugaan proyek gagal PTPN XIII di Sintang (Proyek pembukaan lahan baru 600 Ha kisaran thn 1996 – 1997 senilai Rp 15 M) Kamis 9/3 HR mendapat penjelasan singkat dari Djoko Purwanto, Sekretaris PTPN XIII (Sekper) di Pontianak.

Djoko mengapresiasi informasi tersebut karenanya, pihaknya akan crosscheck kembali managemen internal perusahaan. Apalagi kemudian ada isu dugaan “proyek gagal” bibit diabaikan.

Djoko, juga sebut program PTPN XIII di Kalbar, baik komoditi karet dan kelapa sawit, terhambat oleh banyak faktor telah di evaluasi.

Tujuannya, sehubungan harga karet yang masih belum membaik, beda dengan harga kelapa sawit yang masih posisi baik.

“Maka terkait program yang sudah di tetapkan akan ditindaklanjuti,” tutupnya. tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *