TANGERANG, HR – Minggu (24/9), sekitar pukul 11.30 WIB, terlihat warga Desa Sarakan Kecamatan Sepatan Kab Tangerang berbondong-bondong mendatangi lokasi pengurugan yang sedang dikerjakan hari itu juga. Urugan yang diangkut menggunakan kendaraan truk tersebut juga telah mengotori Jalan Utama Paku Haji yang berada di desa itu. Pengurugan itu juga diawasi oleh ED yang berdinas di Polsek Sepatan. Sedangkan lokasi pengurugan itu diketahui milik Stanly, warga Kedaung.
Kabarnya, pengurugan itu akan memakan waktu tujuh hari. Namun, usaha pengurugan lahan 36 ha itu ternyata membawa dampak negative bagi warga setempat. Debu dan tanah urugan yang berjatuhan telah mengotori jalan utama di desa itu. Akibatnya, warga tidak dapat beraktifitas seperti sedia kala akibat banyak debu di wilayahnya.
Ketika HR mengkonfirmasi ke salah seorang warga Pisangan RT 01, mengatakan, “kami merasa dirugikan adanya urugan tersebut. Udara di desa ini pun tidak lagi sejuk, tapi mulai kotor. Tidak mungkin kami akan menghirup debu. Itu penyakit namanya.”
Agar aksi massa dapat diredam, masyarakat pun dijanjikan akan diberikan dana pengganti akibat debu tersebut. Besarannya telah disepakati sebesar Rp 25 ribu, dan diajukan oleh Ketua RW, Kastra kepada Pengawas Pengurugan. Ironisnya, dana yang sampai ke warga hanya Rp 20 ribu. Akibat itu pula, warga pun berbondong-bondong ke lokasi pengurugan untuk menuntut haknya. Anggota Polsek Sepatan, ED, ketika dikonfirmais HR, tidak terlihat di loaksi pengurugan.
Ketika HR mengkonfirmasi aparat Desa Sarakan, diketahui bahwa warga tidak menginginkan uang dari pemilik lahan/pengurugan, namun warga ingin daerahnya tetap bersih dan tidak ada debu.
“Kami tak ingin uang mereka. Kami ingin wilayah ini bersih seperti semula,” ujar warga.
Dikatakan warga tersebut, bila sampah pasar sudah terbiasa di desa kami ini, namun bila sampah pasar dipadukan dengan tanah urugan, pasti jalan akan menjadi licin, dan rawan kecelakaan.
Sampai berita ini diterbitkan, Kades Sarakan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang, Sukra belum dapat ditemui HR. Via SMS dan telpon juga belum ada kabar keberadaan Lurah/Kades tersebut. linda
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});