MEDAN, HR – Keterlibatan perempuan dalam politik sangat penting. Namun, hingga saat ini perempuan yang duduk di kursi legislatif di Sumut masih sekira 10 persen. Oleh karena itu, menjelang pemilihan legislatif 2019 mendatang, Wagubsu, Nurhajizah Marpaung mengajak perempuan untuk ikut terlibat dalam politik.
Ketua DPD Kaukus Politik Perempuan menyerahkan susunan pengurus kepada Wagubsu.
|
“Kita perempuan harus terlibat dalam politik. Sebab banyak sekali permasalahan perempuan yang harus kita benahi. Makanya mari berpolitik dengan menggunakan hati,” ujar Nurhajizah ketika melakukan audiensi dengan DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provsu, Rabu (13/9).
Turut hadir Ketua KPPI Sumut, Nurhasanah, Sekretaris Wakil KPPI Sumut, Santuni, Bendahara KPPI, Sakina A dan Kadiv Humas, Rosmadi Gultom. Dikatakan Nurhajizah, jika politikus yang lainnya berpolitik menggunakan uang, maka perempuan harus berpolitik dengan hati.
Menurut dia, pentingnya perempuan masuk dalam politik dan pengambil kebijakan karena banyak sekali permasalahan yang berkaitan dengan perempuan. Seperti masalah peredaran narkoba, apalagi kata Nurhajizah di lembaga pemasyarakatan Medan, jumlah terbesar penghuni lapas adalah narkoba. Bahkan hampir 80 persen penghuni Lapas wanita kasusnya adalah narkoba.
“Ini masalah besar bagi kita. Perempuan diiming-imingi menjadi pengedar narkoba dengan bayaran Rp5 juta dalam sehari. Tapi baru dua atau tiga kali dia melakukan sudah tertangkap polisi dan harus meringkuk di penjara. Dia tidak pernah memikirkan kalau dampaknya dia harus mendekam puluhan tahun di penjara,” paparnya.
Oleh karena itulah, Nurhajizah menyambut baik program dari DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia Provsu untuk menggelar dialog politik dengan LSM perempuan se Sumut di Medan.
Ketua KPPI Sumut, Nurhasanah mengatakan kedatangan pihaknya beraudiensi ke Wagubsu selain bertujuan untuk bersilahturahmi juga mengajak Wagubsu untuk hadir dalam dialog politik yang akan digelar bersama LSM perempuan dan elemen aktivitis perempuan di Sumut dalam rangka menyongsong Pilkada dan Pileg.
“Kami akan menggelar dialog ini pada tanggal 19 September di Medan. Peserta dialog ini berasal dari LSM perempuan dan aktivis perempuan dari Kabupaten/kota,” ujarnya.
Dikatakan Nurhasanah, karena Wagubsu berhalangan hadir pada jadwal dialog yang sudah ditentukan, maka sesuai dengan permintaan wagubsu sebelum akhir tahun pihaknya akan kembali menggelar dialog dan pertemuan dengan LSM perempuan bersama Wagubsu. bela
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});