Usep Wawan Support Tenaga Medis Untuk Terus Berjuang Tangani Korban Covid-19

oleh -20 Dilihat
Usep Wawan Support Tenaga Medis Untuk Terus Berjuang Tangani Korban Covid-19.

SUKABUMI, HR – World Health Organization (WHO) mengingatkan pentingnya peran perawat sebagai garis depan dalam perawatan pasien Covid-19. Menurut WHO perawat dan petugas kesehatan lainnya berada di garis depan dalam menanggapi Covid-19, perawat menyediakan pengobatan dan perawatan yang berkualitas tinggi dengan penuh tanggung jawab.

Berkaitan dengan hal ini, Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Sukabumi, Usep Wawan mengapresiasi sekaligus memberi semangat terhadap perjuangan para tenaga medis yang tanpa kenal lelah menangani para korban wabah Covid-19 ini.

Menurutnya, para tenaga medis adalah pahlawan, “Saya mendorong dan mendukung para tenaga medis ini untuk terus berjuang menangani para korban Covid-19, jangan pernah ada kata menyerah untuk bakti kemanusiaan,” tandasnya.

Menurut Ketua DPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sukabumi, H Masykur Alawi, S.Kep, MKM, Perawat adalah orang yang terlama dan terdekat dengan pasien terjangkit Virus Corona, “Selama 24 jam perawat berada di paling dekat dan lama dengan pasien, karena harus melakukan perawatan selama proses pengobatan,” katanya, Selasa (14/04/20) via telepon selular.

Tenaga medis lanjutnya, merupakan orang-orang yang bekerja paling keras dan paling beresiko terinfeksi dalam menangani wabah Covid-19 ini, “Yang Lain menjauh, kami malah mendekat,” tambahnya.

Untuk itu kata Masykur, pihaknya selalu menghimbau kepada para perawat, agar sebelum melakukan perawatan terhadap pasien, untuk mendahulukan pengamanan diri, jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan selalu menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat, minum multi vitamin dan kelola stress.

“Kondisi tubuh para perawat harus prima saat akan bertugas, intinya perawat harus mentaati SOP ketat keperawatan yang sudah ditetapkan,” tegasnya.

Dia meminta, kalau ada perawat yang dalam kondisi tubuh kurang sehat, secepatnya melakukan koordinasi dengan pihaknua, untuk ditindaklanjuti dengan pelaporan kepada tim yang membawahinya, agar tidak diikutsertakan dalam tugas sementara waktu.

H Masykur berharap, masyarakat tidak membuat stigma negatif tentang perawat, karena lanjutnya, perawat tahu persis apa yang harus dilakukan saat merawat pasien. Dirinya mengaku sangat prihatin atas penolakan masyarakat di salah satu daerah di Semarang terhadap jenazah perawat yang meninggal karena terpapar virus corona, padahal yang bersangkutan terjangkit virus akibat tertular dari pasien yang notabene warga masyarakat yang dirawatnya, ujarnya.

Dia bersyukur hal ini tidak terjadi di Kab.Sukabumi, karena pihaknya secara kontinyu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana virus ini menyebar.

“Alhamdulillah, untuk memperlancar tugasnya, para perawat di Kabupaten Sukabumi mendapat tempat khusus untuk yanh disebut “Rumah Singgah” di salah satu ruangan di Rumah Sakit Sekarwangi,” ucapnya.

Untuk diketahui, jumlah perawat di Kab.Sukabumi yang tercatat sebagai anggota PPNI sebanyak 1.870 orang sementara sekitar 2.050 orang lainnya belum terdaftar sebagai anggota yang tersebar di 15 Komisariat dan 7 eks Kewedanaan. ida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.