JAKARTA, HR – Universitas Negeri Jakarta fakultas Ilmu Sosial dengan program studi PIPS mengadakan sosialisasi dan pembuatan Lubang Biopori dalam upaya mengurangi bencana banjir yang bertempat di RPTRA Mardani Asri Cempaka Putih Jakarta Pusat pada, Minggu (08/09/19).
Menurut pendapat salah satu ahli, Biopori adalah lubang sedalam 80–100 cm dengan diameter 10–30 cm, sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya serap air pada tanah (Ir. Kamir R. Brata, Msc).
Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) menyebabkan berkurangnya permukaan yang dapat meresapkan air ke dalam tanah di kawasan pemukiman. Peningkatan jumlah air hujan yang dibuang karena berkurangnya laju peresapan air ke dalam tanah akan menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
Selain itu biopori juga bermanfaat sebagai tempat pembuangan sampah organic, menyuburkan tanaman dan meningkatkan kualitas tanah. Melalui penyempurnaan pembuatan biopori di lingkungan sekitar masyarakat diharapkan akan dapat menjadi acuan pelaksanaan pembuatan biopori oleh semua kalangan masyarakat. Penerapan biopori yang secara rutin dilakukan akan menghasilkan pupuk kompos yang sangat bermanfaat.
Rahmadi Ketua RT 02/05 mengatakan kepada HR, bahwa sosialisasi pembuatan biopori ini pernah dilakukan saat itu oleh pihak Kelurahan tapi masyarakatnya kurang kontrol. Semoga dengan adanya sosialisasi dari pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini dapat benar–benar memberikan manfaat kepada warga dan semoga warga dapat memantaunya.
Saipiatuddin, S.Pd, M.Si Dosen program studi IPS dan juga ketua pengabdian masyarakat pembuatan lubang biopori dan sosialisasi di Kelurahan Cempaka Putih Barat, membeberkan kepada HR bahwa keuntungan dibuatkan lubang biopori adalah untuk mengantisipasi bencana banjir, menambah cadangan air tanah yang ada di Kelurahan Cempaka Putih Barat, memberikan jalan keluar untuk hewan–hewan organisme sehingga menjadikan sampah yang ada di dalam tabung silinder menjadi pupuk kompos, mengelola sampah organic menjadi pupuk kompos dan dipantau kurang lebih 2–3 bulan. jm