JAKARTA, HR – Para sopir jasa angkutan barang online Gobox berunjukrasa di depan kantor Gojek di J. Iskandarsyah Raya, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2023).
Mereka mendesak manajemen Gojek memperbaiki regulasi kemitraan terutama tarif Gobox yang dinilai terlalu murah.
Tarif yang dinilai murah ini menurut mereka membuat pendapatan pengemudi semakin menurun.
Pantauan redaksi, pihak Gojek mengutus Satgas Gojek untuk bertemu perwakilan pendemo di warung kaki lima, bukan di kantor Gojek. Alhasil pihak Satgas Gojek pun tidak bisa memberikan jawaban atas tuntutan para mitra Gobox.
Menurut Ican, perwakilan komunitas mitra Gobox se-Jabodetabek mengatakan bahwa pihaknya menolak tarif yang diturunkan hampir separuh dari tarif biasanya.
“Kami menuntut program Gojek yang baru untuk membantu UMKM, mereka (Gojek-red) akan meluncurkan Gocar Express dan Gobox Van, dimana tarifnya diturunkan hampir setengah dari tarif biasa,” ujar Ican saat diwawancari di lokasi aksi, Senin (9/6/2023).
Ican juga menyayangkan program baru Gojek yang akan diluncurkan dinilai tidak manusiawi.
“Program baru ini sangat tidak manusiawi. Karena kita yang menjalankan, kita yang merasakan dampak penurunan tarif ini,” tandasnya.
Dalam aksinya mereka membentangkan poster yang berisi tuntutan dan penolakan.
Adapun tuntutan para mitra Gobox, diantaranya
1. Peningkatan sisi order melalui strategi marketing yang tepat, bukan bersaing melalui tarif murah.
2. Merubah aplikasi yang mudah digunakan untuk semua kalangan customer.
3. Kembalikan layanan pengiriman tanpa dibatasi jarak tempuh.
4. Dilibatkannya mitra dalam hal merumuskan arah kebijakan yang berkaitan dengan mitra.
Selain itu, para mitra Gobox menolak:
1. Pemisahan mitra / armada blind van dipisah dan mengubah skema tarif.
2. Dihilangkan armada angkel box dan disatukannya dalam satu menu angkel bak. (mw)