Tim Tenaga Medis Mendapat Sorotan dari Lembaga Pemerhati Covid-19

oleh -285 views
Tim Tenaga Medis Mendapat Sorotan dari Lembaga Pemerhati Covid-19.

SULBAR, HR – Dari 31 orang tim tenaga medis pasien Covid-19 yang terdiri dari dokter, perawat dan analis diinapkan di hotel Pantai Indah. Mendapat sorotan dari lembaga pemerhati pasien Covid-19.

Ia menyoroti pengelolaan manajemen tim tenaga medis Covid-19, lantaran tim tenaga medis ada yang keluar hotel makan di warung.

“Itukan tidak boleh, tim tenaga medis Covid-19 itu juga harus dikarantina. Karantinanya di mana, ya di hotel yang telah disiapkan pemerintah. Tidak boleh keluar selama masih bertugas dengan waktu yang ditentukan. Apapun itu, kecuali ke rumah sakit bertugas menangani pasien Covid-19 yang di karantina. Itu untuk menjaga memutus penularan Covid-19,” ujar Ketua Lembaga Pemerhati Kesehatan Sulbar, Ferdi Zaini, di Mamuju, Minggu (12/04/20).

Ia menjelaskan, pemerintah provinsi harus menjamin tim tenaga medis, baik dari segi makanan dan vitamin. Sebab mereka adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Sulbar. Lanjut dia, pihak kepolisian sudah harus jaga disana, di hotel Pantai Indah, karena tidak ada yang menjamin tenaga tim medis Covid-19 itu keluar masuk.

“Terutama APD harus super aman. Juga upah mereka dalam bekerja harus jelas bagi tenaga medis Covid-19,” papar Ferdi.

Sementara itu, Direktur PT. Pantai Indah Paranita, yang membawahi Hotel Pantai Indah, Umar. Mengatakan bahwa, sebanyak 27 kamar yang disipakan dengan 31 orang tenaga medis Covid-19 yang inap.

Pihaknya telah menutup tamu dari luar yang ingin sewa nginap di hotel Pantai Indah. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Sudah kami tutup pak, orang yang ingin nginap sudah tidak bisa. Kami sudah tutup tidak menerima lagi pesanan kamar untuk orang lain,” ujarnya melalui via handpone.

Mengenai fasilitas untuk tenaga medis Covid-19 sejak pertama masuk, pihaknya telah siapkan mulai dari makanan, tambahan snack hingga londry pakean. Namun disayangkan mulai hari ini, tenaga medis tersebut makan diluar.

“Karena direktur rumah sakit bilang tinggi harganya, ya makanya dia memilih makan diluar mulai hari ini,” urainya.

Menurut pengusaha hotel ini, harga yang ia berikan kepada pihak direktur RSUD tidak tinggi. Dikarenakan bukan cuman makanan dan kamar yang di siapkan. Namun ada beberapa tambahan, termasuk londri pakean.

Karena kasian mereka, di mana dia nyuci kalau kita tidak londrikan pakeannya. Hingga no kenanya per orang itu 350.000 rupiah per orang. Jadi mulai hari ini kita cuma siapkan kamarnya. Tiga hari kemarin kita layani makan. tia

Tinggalkan Balasan