Terkait WA ‘Dendam Politik’ Wabup-Pelayan Gereja, Tim MM Tetap Minta Wabup Sintang Diproses Hukum

oleh -1.9K views

SINTANG, HR – Warga kabupaten Sintang belum lama ini dihebohkan informasi percakan WhatsApp antara Wakil bupati (Wabup) Sintang Yosef Sudiyanto SH dengan seorang pemuka gereja Katolik, yakni Romo Markus Soje Pr, Pastor Paroki Santa Maria Tanpa Noda kecamatan Ambalau Kab Sintang, Kalimantan Barat.

Percakapan antara keduanya yang menimbulkan kehebohan itu, dan menyinggung perasaan banyak pihak/masyarakat adalah, dalam WA balasan Yosef Sudiyanto kepada Romo Sejo berisi “dendam” politik (Pilkada 2020).

Singkat ceritanya begini, dalam minggu pertama bulan Juni 2021, Romo Markus Sejo mengirim WA kepada Wabup Sudiyanto dalam konteks bertanya, kapan vaksinasi dilakukan Pemkab Sintang kepada pelayan gereja/masyarakat di kecamatan Ambalau.

Hal itu ditanyakan Romo Sejo kepada Wabup Sudiyanto sehubungan di kecamatan Serawai hal vakasin kepada pelayan masyarakat sudah dilakukan bahkan sudah yang ke dua kali.

Sutarman

Atas pertanyaan Romo Sejo, Wabup Sudiyanto bukannya beri penjelasan tapi justru membalasnya dengan kalimat, “Suruh Tim MM”, dilanjutkan lagi, “Tim MM belum bubar, gereja punya hirarki pendukung MM belum bubar”. tulis wabup dalam Wanya.

Untuk diketahui pembaca HR, Romo Sejo dalam percakapan itu sudah menjelaskan kepada Wabup Sudiyanto bahwa MM sudah bubar.
Lalu Romo kemudian tambahkan, bahwa pilkada sudah selesai dan bapak terpilih, jangan ada dendam atau apa.

MM adalah singkatan dari “Mandau Mengkilat”, selogan pasangan Yohanes Rumpak – Syarifuddin lawan Yosef Sudiyanto – H. Jarot Winarno pada Pilkada Sintang 9 Desember 2020 lalu.

Setelah percakapan Wa ke dua tokoh ini, lalu pada tanggal 4 – 5 Juni 2021, beredar ke masyarakat entah siapa yang mengedarkannya, termasuk kepada redaksi HR di Kalimantan Barat.

Percakapan WA dengan Wabup Yosef Sudiyanto.

Tak pelak, heboh ditengah masyarakat dan berbagai komentar-pun atas Wa keduanya tak terbendung, bahkan  pihak MM – pun emosinya akan menuntut Wabup Sudiyanto dalam beberapa tuduhan.

Memang, tak lama setelah WA keduanya viral, yaitu pada Minggu tanggal 6 Juni 2021, vaksin kepada pelayan masyarakat termasuk Romo Sejo di Ambalau dilakukan, berikut konfrensi pers/klarifikasi WA oleh Wabup Sudiyanto di rumah rumah dinasnya.

Namun, meski demikian cepat tindakan Wabup Sudiyanto, memerintahkan vaksin di Ambalau dan klarifikasinya, masih banyak pihak meminta, termasuk simpatisan MM, agar Wabup Sudiyanto menjelaskan maksud dan tujuan jawaban tersebut secara terbuka kepada pelayan gereja soal vaksin tapi dijawabnya tidak nyambung.

Yosef Sudiyanto

Perlu Diusut
Demikian juga kepada MM entah nanti diwakili oleh siapa memintanya kepada Wabup Sudiyanto. Jawabannya kental bermuatan dendam politik pilkada kepada MM, ini harus dijelaskan, maksudnya apa, tujuanny apa, ujar Toni, salah satu mantan relawan MM.

Kemudian lanjut Toni, mungkin juga masyarakat akan menuntut Wabup Sudiyanto di pengadilan, karena di duga telah melanggar sumpah jabatan sebagai Wabup (wakil bupatinya masyarakat Sintang setelah dilantik-red).

Kemudian pihaknya akan mendukung kalangan masyarakat bila menyurati Mendagri dan Presiden soal ini, Ini masalahnya serius, pandemi dikaitkan dengan politik, rupanya ini pembiaran, berbahaya pejabat macam ini dibiarkan memimpin. 

Juga menuntut Wabup karena melecehkan MM seolah tak mampu berbuat sesuatu dalam membantu pemerintah dalam banyak hal (ini bisa dipidanakan-red).

Kemudian kami akan meminta DPRD Kab Sintang menindak lanjuti tindakan Wabup ini sebab Wabup Sudiyanto tidak mencerminkan dirinya sebagai pemimpin yang mampu mempersatukan, tegas Toni seraya menegaskan kembali bahwa WA Wabup tersebut akan pihaknya minta di proses secara hukum dan politik.

Hal sama juga disampaikan Sutarman, bahkan Sutarman katakan, Tidak harus sarjana dan profesor manafsirkan ucapan Wabup Sudiyanto tersebut yang 100 % salah.
Sebagai warga mewakili Serawai – Ambalau sambung Sutarman, menilai jawaban Wabup Sudiyanto kepada pelayan / hamba Tuhan sangat tidak etis.

Pelayan gereja menanyakan hal yang krusial yakni program penanggulangan Covid 19 (Vaksin-red) Wakil bupati menjawabnya demikian, rasanya tak masuk akal.

Maka ini perlu diselidiki tujuan dibalik jawaban Wabup meski sudah klarifikasi dan vaksin di Ambalau, hampir dipastikan bahwa Wabup Sudiyanto dapat di duga menghalangi/lambat vaksin di Ambalau, khususnya kepada pelayan gereja.

Ini perbuatan sengaja pelanggaran kemanusiaan yang kalau hal ini dilaporkan ke Presiden dan Ketua Tim penanggulangan Covid RI pasti cepat direspon. “Saya sarankan percakapan WA ini harus diusut, dan dikirim ke Presiden, Ketua Gugus Covid 19  dan Mendagri,” tegas Sutarman.

Ketika akan dikonfirmasi kepada Wakil Bupati Yosep Sudiyanto belum bersedia menjelaskan. tim

Tinggalkan Balasan