INDRAMAYU, HR – Mengajak agar insan pers menjadi lebih bermartabat dan professional dalam melakukan kegiatan jurnalistik, Forum Komunikasi Wartawan (FKW) se Kabupaten Indramayu menggelar temu kangen wartawan dan sosialisasi UU No 40/1999 tentang Pers. Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan wartawan dari berbagai organisasi di Kota Mangga ini, dipusatkan di Sekretariat FKW Jalan Siapem 1 No 5 Kelurahan Lemah Mekar Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (11/3).
Pada kesempatan itu, dibedah tentang awal berdirinya pers hingga disebutkannya tokoh-tokoh penting di Republik Indonesia yang pada awalnya adalah insan pers. Sementara, contoh di Indramayu, Pak Yance sosok wartawan yang bisa menjadi Bupati Indramayu hingga dua periode. Disusul tanya jawab seputar kinerja Tim Saber Pungli yang diduga “membidik” insan pers ketimbang birokrasi, testimoni insan pers yang “kesandung” saber pungli hingga tanya jawab seputar UU pers dan adanya usul agar dibuat program dan pelatihan bagi wartawan dan letupan Allahu Akbar sebagai ajakan agar watawan bersatu dan menyamakan persepsi.
Koordinator FKW Moch Ichsan UJ dalam paparannya menyebutkan temu kangen ini bukan menyoroti kinerja Tim Saber Pungli kabupaten setempat yang dinilai “membidik” oknum wartawan ketimbang birokrasi tetapi lebih kepada bagaimana menciptakan agar insan pers di Indramayu menjadi lebih bermartabat dan professional dalam menjalankan tugas kesehariannya.
Artinya sepanjang dalam menjalankan aktifitasnya itu mengacu kepada UU No:40/1999 tentang Pers selaku pijakan wartawan dalam mencari berita, insya Allah rekan-rekan akan aman dari jeratan hukum. “Dalam melakukan kegiatan jurnalistik/aktifitas keseharian, rekan-rekan jangan sampai keluar dari rel. Pahami aturan yang menaungi kinerja kita,” kata Kepala Perwakilan Harian Pelita Indramayu ini sembari menagaskan pada pertemuan ini diminta semua pihak uuntuk menyamakan persepsi.
Dikatakan, temu kangen wartawan ini merupakan cikal bakal pertemuan insan pers dari berbagai organisasi kewartawanan yang ada di Kabupaten Indramayu seperti PWI, KWRI, AJII, PWRI, HIPSI, PJI, AWPI dan didukung LSM Pelopor. Temu kangen wartawan ini diharapkan bisa berkesinambungan, tidak saja pada saat ini tetapi diagendakan pada saat lainya. “Melalui temu kangen wartawan, kita bisa berbagi cerita/sharing tentang tugas jurnalistik, berbagi ilmu dan saling mengingatkan satu sama lain,” beber dia.
Sementara itu, nara sumber lainnya Fuzail Ayad Sabana (wartawan senior) dalam paparannya menyebutkan, tokoh-tokoh nasional seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lainya awalnya adalah wartawan. Di Indramayu sosok Bung Yance yang menjadi Bupati Indramayu awalnya adalah seorang wartawan. Melihat ganbaran itu kata Fas, sapaan akrabnya, seorang wartawan tidak menutup kemungkinan akan menjadi pejabat negara dan lainnya.
Menurutnya, pers dijadikan sebagai pilar ke-empat demokrasi dikarenakan peran dan kedudukan pers sangatlah besar. “Dijadikannya pers sebagai pilar ke empat demokrasi karena pers tidak memihak kepada salah satu pihak. Pers bersifat netral dan memihak kepada kebenaran,” paparnya. udin sam
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});