Tak Bayar Hutang, Warga Ancam Bongkar Jembatan

oleh -1K views
Plang nama proyek yang dipertanyakan (kiri), Jembatan, Ensepang 2 di KM 4.800. yang dibangun Simon, Cs (kanan).

SINTANG, HR – Adalah Simon Pindek (44) warga Dusun Kedembak Rambai, Desa Senangan Kecil, kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, ancam bongkar Jembatan lantaran belum dibayar, bahan dan  upah kerja.

Tekad bongkar jembatan tersebut oleh Simon, Rabu (28/4) disampikannya kepada media ini, berikut kisah jembatan tersebut Ia bangun bersama warga lainnya, diantaranya, Hadius Adi, Simsom, dan Jintang.

Menurut Simon, Kisaran awal bulan Desember 2020, saudara Suryadi mendatangi Simon dan kawan-kawan di Dsn Kedembak Merakai untuk bicarakan pembuatan 1 unit jembatan ukuran 4 x 4 meter dan 1 unit gorong-gorong ukuran 6 x 1 meter.

Jembatan, dibangun di Dsn Kedembak Merakai atau KM 4.800, sedangkan gorong-gorong terletak di KM 5.000.

Jembatan dan gorong-gorong tersebut disepakati senilai, Rp. 8.200.000. meliputi bahan dan upah.

Harga kedua jenis pekerjaan ini nilai sebesar itu, dikarenakan, Simon dan kawan-kawan ingin membantu pembangunan di desanya lancar, lagi, sebahagian bahan jembatan seperti papan lantai menggunakan bekas lantai jembatan tahun 2019 sesuai perintah Suryadi.

Setelah keduanya sepakat, mulai dari bentuk, jenis bahan dan penyediaannya, upah kerja, mekanisme pembayaran, uang muka Rp 3.000.000, kemudian jelang pertengahan bulan Desember 2020 juga, (tidak lama setelah pertemuan-red) pekerjaan dimulai oleh Simon Cs.

Lalu, setelah pekerjaan selesai pada akhir bulan Desember 2020 juga, dimana pekerjaan hanya dikerjakan dalam waktu kurang lebih satu minggu, Simon melaporkan kepada Suryadi bahwa pekerjaan sudah selesai.

Simon Pindek (kiri), Suryadi (kanan).

Oleh Suryadi, setelah memeriksa pekerjaan dilapangan, kemudian berjanji akan membayar sisa perjanjian kerja tersebut Rp 5.200.000 pada 7 Maret 2021.

Akan tetapi, tiba tanggal 7 Maret 2021, Suryadi ternyata ingkar janji dengan alasan, belum dapat dana talangan, dan Simon menerima alasan itu dengan janji Suryadi kemudian, melunasi 25 April 2021.

Tapi, lagi-lagi tiba tanggal 25 April 2021, Suryadi kembali ingkar janji dan kali kedua ini janji Suryadi bayar Sabtu tanggal 1 Mei 2021.

Simon ketika mendegar alasan Suryadi, lantas marah dan tidak percaya lagi kepada Suryadi, sebab, 2 kali ingkar janji tidak mengabarkan sebelumnya, lagi, alasan Suryadi gagal bayar 25/4 karena belum dapat dana talangan, Simon menyebut tidak urusannya.

Alasan kemarahan Simon berikutnya adalah, karena setiap janji Suryadi  selalu duluan ingatkan adalah Simon dan kawan-kawan, Suryadi seolah tak ingat janji.

“Padahal, Kami dari Kedembak Merakai – Sintang harus menempuh perjalanan darat selama 4 jam dengan biaya sekali turun sekitar 500.000, per orang, jadi apa yang dilakukan Suryadi kepada kami adalah pelecehan,” kecam Simon.

“Mak itu, apabila tgl 1 Mei 2021, Suryadi tidak bayar maka kami dengan berat hati akan membongkar jembatan dan gorong-gorong tersebut, tegasnya.

Sementara itu, Pance (31) selaku yang ditunjuk Suryadi dilapangan, menghendel/mengawasi pekerjaan di lapangan membenarkan kesepakatan pekerjaan antara Suryadi dan Simon Pindek Cs.

Pance menyebut, Simon Cs benar sudah melaksanakan pekerjaan dan saya saksikan, hanya saja kemudian pembayaran sisa harga borongan Rp 5.200.000 oleh Suryadi menurut Simon, tidak tepat janji alias Suryadi 2 kali ingkar janji.

Saya menilai bukan masalah besar kecilnya yang ditagih Simon, tetapi lebih kepada situasi ekonomi sekarang, bagi masyarakat dusun uang sebesar itu besar manfaatnya bagi mereka, lanjut Pance.

Pance juga sebut, sesungguhnya tidak hanya kepada Simon Cs, Suryadi tidak lancar bayar kewajibannya dan berjanji bohong, kepada saya juga demikian, ungkap Pance.

Kewajiban Suryadi kepada saya adalah, pertama ketika saya Ia tunjuk mengawasi proyek Dana Alokasi Khusus (DAK-Afirmasi) tahun 2020 pada paket, HTI – Kedembak Merakai – Dsn Enketik, Desa Swadaya (Lanjutan) 3, 5 KM sebesar Rp 649. Juta.

Ia menyatakan akan memberi imbalan jika Saya melancarkan proyeknya dan sukses, akan tetapi kenyataannya sampai hari ini, Suryadi bohong.

Saya selesai laksanakan perintahnya, sekitar, Februari 2021. Tapi imbalan yang Ia janjikan belum Ia bayar sampai hari ini, sambung Pance.

“Padahal beber Pance, paket yang diawasinya semula, proyek Dana Alokasi Khusus (DAK-Afirmasi) tahun 2020 pada paket, HTI – Kedembak Merakai – Dsn Enketik, Desa Swadaya (Lanjutan) 3, 5 KM sebesar Rp 649 Juta, Tapi yang dikerjakan, justru HTI – Kedembak Merakai ( Desa Senangan Kecil ) panjang 5,2 KM, artinya, saya sudah bekerja loyal kepada Suryadi tapi tega bongi saya,” ujarnya lagi.

Pance lanjut cerita, Kenapa justru mengerjakan diluar paket, karena ruas  HTI – Kedembak Merakai – Dsn Enketik, Desa Swadaya (Lanjutan) 3,5 KM, ada terdapat  800 meter titik rendah dan tinggi 4 meter, artinya pembangunan biaya besar.

Sementara di ruas,  HTI – Kedembak Merakai (Desa Senangan Kecil) panjang 5,2 KM, badan jalannya mudah dikerjakan dan biaya kecil, ini alasan pindah titik paket.

Lagi kebetulan menurut Suryadi, ruas ini lanjutan dari 2019 dengan pagu Rp 806.630.000, “saya sih aneh dengar proyek ini, tapi karena saya cuma disuruh mengawasi, saya pun tidak sempat pikirkan hal pindah titik proyek ini, melanggar aturan atau tidak,” beber Pance.

Bahkan anehnya cerita Pance, proyek paket, HTI – Kedembak Merakai – Dsn Enketik, Desa Swadaya (Lanjutan) 3,5 KM pada dokumen yang Ia miliki selaku pengawas,  masih nol persen, tapi anggarannya cair 100 persen.

Maka saya berharap, pak Suryadi daripada berurusan dengan hukum sebaiknya melunasi Saya dan Simon Cs, tentang adanya dugaan banyak pihak bahwa paket yang dikelola Suryadi tahun 2019 – 2020 ada fiktif itu urusan Suryadi, saran Pance.

Untuk diketahui pembaca HR, Sintang Kalimantan Barat, Proyek yang dikelola Suryadi di kecamatan Ketungau Tengah kabupaten Sintang, sesungguhnya sudah viral sejak Januari 2021.

Viral oleh karena, disebut banyak pihak, media masa dan warga Ketungau Tengah, kualitas 2 paket proyek 2019 dan 2020 tidak bagus alias tidak sesuai bestek.

Tidak hanya itu, warga di sana juga sebut, bahwa paket HTI – Kedembak Merakai – Dsn Enketik, Desa Swadaya (Lanjutan) 3,5 KM senilai 649 Juta di duga mark-up dan anggarannya cair padahal progresnya nol persen, (perhatikan penjelasannya Pance diatas-red).

Tapi kenapa proyek Suryadi ini seolah tidak terjamah aparat hukum? tanya warga kepada media ini kemudian, padahal pada papan setiap proyek itu tertulis, Proyek ini dikawal oleh Tim TP4D Kejaksaan Negeri Sintang Kalimantan Barat.

Setelah pertanyaan ini, Media ini kemudian mengontak Suryadi Kamis (28/4) terkait 2 paket 2019 – 2020 di Ketungau Tengah yang dipimpinnya, hutang kepada  Simon Cs, dan Pance.

Suryadi yang ternyata Kepala Bidang (Kabid) Jalan Desa Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, menjawab seluruh pertanyaan media ini, intinya menjawab tidak ada masalah pada 2 paket itu termasuk kepada Simon Cs dan Pance.

Ia mengakui ada sisa pekerjaan Rp 5.200.000 kepada Simon akan dilunasinya pada 1 Mei 2021, sementara kepada Pance tidak disebut.

Kembali dengan 2 paket anggaran (2019 – 2020) di Ketungau Tengah, Suryadi tegaskan tidak ada masalah.

Bahkan Suryadi terkesan atas jawabannya tersebut, seolah benar kata banyak pihak dan warga Ketungau Tengah bahwa Suryadi adalah seorang pejabat yang menganggab enteng/remeh semua hal yang berkaitan dengannya.

Karena itu warga minta, ada masyarakat yang rela/serius membuktikan semua ucapan Suryadi untuk semua proyek jalan desa selama Suryadi Kabid Jalan desa pada Dinas PU daerah itu.

Kenapa itu ungkapan melekat pada Suryadi, rupanya karena Suryadi sangat dekat dengan bupati Sintang H Jarot Winarno, bahkan infomasi yang diterima media ini, Suryadi adalah orang kepercayaan bupati Jarot.

Sama artinya, benar atau tidak benar proyek dilaksanakan bidangnya Suryadi, bila sampai ke bupati Jarot, semua beres/anggab itu semua sudah benar.

Buktinya, ada proyek di Desa Plajar – Balai Antu kecamatan Ketungau Tengah tahun 2019 pembangunan jembatan panjang 12 meter tidak dikerjakan sama sekali, tapi Suryadi aman-aman saja, ini informasi dari warga setempat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Seperti apa kelanjutan sikap Simon Cs, dan Pance atas janji Suryadi, kemudian rencana beberapa pihak yang akan mengkroscek proyek-proyek Suryadi, media akan mengawalnya. tim

Tinggalkan Balasan