SINTANG, HR – Aktivitas di SPBU 64.786.15 Pal 10 Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, kembali menjadi sorotan warga. SPBU ini diduga menjalin kerja sama dengan pelansir dalam penyaluran Solar subsidi, sehingga memicu antrian kendaraan yang mengular hampir setiap hari.
Pemantauan di lapangan menunjukkan banyak kendaraan yang bolak-balik mengisi Solar dalam jumlah besar. Aktivitas itu ditengarai tidak untuk kebutuhan kendaraan pribadi, melainkan diarahkan ke kegiatan PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di wilayah Sintang.
Warga sekitar menyampaikan keresahan mereka. Selain menghambat masyarakat yang membutuhkan BBM, dugaan penyalahgunaan Solar subsidi juga dinilai merugikan negara dan memperkuat aktivitas ilegal yang merusak lingkungan.

Menanggapi situasi ini, warga meminta Pertamina segera turun melakukan evaluasi terhadap pengelolaan dan pengawasan distribusi Solar subsidi di SPBU tersebut. Mereka juga mendorong Polres Sintang untuk memeriksa serta menindak bila ditemukan indikasi pelanggaran, seperti praktik pelansir atau bentuk kerja sama yang tidak sesuai aturan.
Masyarakat berharap distribusi Solar subsidi tetap tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang bertentangan dengan hukum. lp






