JAKARTA, HR – Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengungkapkan kinerja Bank DKI di tahun 2016 tumbuh secara signifikan. Sesuai dengan Laporan Keuangan Audited, dimana Bank DKI mencatatkan laba sebesar Rp 645,11 miliar, tumbuh 178,02 persen dari laba bersih tahun 2015 sebesar Rp231,80 miliar.
“Perolehan laba ini tercapai berkat upaya-upaya efisiensi dan berbagai perbaikan khususnya penurunan NPL,” katanya di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Kresno perolehan laba bersih tersebut dipengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 12,45 persen menjadi Rp 2,50 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 181,89 persen menjadi Rp 343,95 miliar serta penurunan beban penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp 480,90 miliar di tahun 2016 dari Rp 734,60 miliar di tahun 2015 sebagai dampak dari membaiknya kolektibilitas kredit.
“Upaya lainnya yang dilakukan adalah melakukan penagihan, restrukturisasi kredit, serta hapus buku yang menurunkan rasio NPL Gross dari 7,96 persen per 31 Desember 2015 menjadi 5,35 persen per 31 Desember 2016. NPL Net juga mengalami perbaikan dari 4,23 persen per 31 Desember 2015 menjadi 2,75 persen per 31 Desember 2016,”jelas Dirut Bank DKI ini, seraya menambahkan Bank DKI juga fokus dalam melakukan upaya perbaikan di bidang perkreditan dengan melakukan penataan ulang proses bisnis, pemberian kredit yang lebih selektif dan peningkatan mitigasi risiko.
Atas pencapaian kinerja keuangan tersebut, lanjut Kresno, RUPS Tahunan Bank DKI tahun buku 2016 yang telah dilaksanakan pada 16 Maret 2017 dan menetapkan dividen Bank DKI sebesar Rp193,53 miliar atau 30 persen dari laba bersih yang nantinya menjadi kontribusi Bank DKI dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah.
Lebih lanjut Kresno memaparkan, secara umum kinerja keuangan Bank DKI juga dapat dilihat dari pencapaian total aset per 2016 yang tercatat Rp 40,57 triliun dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 28,45 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp 24,48 triliun.
Selain peningkatan kinerja keuangan, sepanjang tahun 2016, Bank DKI juga terus meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan Jakarta dan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti peluncuran kartu JakartaOne, implementasi Cash Management System di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta, e-Parking Terminal Parkir Elektronik, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor melalui e-Samsat, e-Retribusi, absensi elektronik penghuni rusun serta pembiayaan kepada UMKM di Jakarta.
“Di lain pihak, Bank DKI juga melakukan relokasi kantor pusat ke Gedung yang terletak di Jalan Suryopranoto No. 8, Jakarta Pusat, dari sebelumnya di Jalan Ir. H. Juanda III No. 7-9, Jakarta Pusat. Perpindahan kantor pusat ini didasari atas kebutuhan Bank DKI akan gedung kantor yang lebih representatif untuk dapat melayani nasabah secara optimal dan memperhatikan kondisi kantor pusat sebelumnya yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda III No. 7-9, Jakarta Pusat yang sudah digunakan selama lebih dari 40 tahun,” pungkas Kresno. igo/nel
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});