Seni Silat dan Tari Indonesia Paguyuban Ki Lodaya Cukanggalih Siap Lebarkan Sayap

oleh -59 Dilihat
oleh
Foto bersama Keluarga Besar Pengurus dan Anggota Paguyuban Ki Lodaya TTKKDH.

TANGERANG, HR – Suatu keterharuan dan kebanggaan untuk putra pertama dari keluarga besar Iing Solihin dan Yuliawati, yang telah mengembangkan seni budaya Pencak Silat Tjimande Tari Kolot Djeruk Hilir (TTKDH), yang merupakan seni warisan nenek moyang di Tanah Pasundan, yang harus dikembangkan dan dilestarikan dalam seni bela diri.

Paguyuban Ki Lodaya terletak di Kp Cukanggalih Dusun I RT 006/08 Desa Cukanggalih Kec Curug Kab Tangerang, didirikan 11 September 2016 oleh putra pertama Iing Sohlihin dan Ibu Yuliawati.

Sejak umur 18 tahun, M Fazar Albaihaqi yang akrab disapa Fazar, sudah diperkenalkan oleh orang tuanya dan Aki Mansyur tentang seni bela diri pencak silat TTKDH. Alhasil, dia kini sudah dapat memberi pembinaan dan pelatihan kepada remaja yang ada di dalam lingkungannya, bahkan Saat ini sudah memiliki 30 anggota.

M. Fazar Albaihaqi diapit Orang Tua dan Aki Mansyur.
Paguyuban Ki Lodaya diketuai oleh M Fazar Albaihaqi, Pelatih Bakar, dan Penasehat antara lain Abah Uci, Pak Yatna dan Abah Jeri. Sementara Aki Mansyur selaku sesepuh dan sekaligus kakek dari Fazar.

Iing Solihin yang juga salah satu Staf Desa Cukanggalih, saat ditemui HR, Selasa (7/5), mengungkapkan kebanggaannya dan rasa syukur atas kemampuan Fazar. “Saya sama sekali tidak menyangka kalau perkembangan anak kami itu begitu mengagumkan, sehingga menjadi figur dan mampu membina anak-anak remaja di tempat ini,” ujarnya.

Selaku orang tua, dirinya sangat bersyukur, bangga dan mendukung atas kegiatan Fazar tersebut.

“Seni Bela Diri Pencak Silat TTKDH merupakan seni warisan dari nenek moyang kita, harapan saya kedepan semoga kegiatan ini dapat berkembang maju, dan jauh lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujarnya.

Ki Mansyur saat memperagakan tari kolot Pencak Silat TTKKDH
Sementara di tempat terpisah, Fazar saat ditemui HR, mengatakan, “Saya dapat mengajak rekan-rekan untuk bersama-sama mengembangkan Seni Budaya Pencak Silat TTKDH di lingkungan saya, dengan motto dan tujuan adanya Paguyuban Ki Lodaya ini, yaitu Silat Kami adalah cara Kami untuk Syiar Kebaikan dan Ridho dan Ridho Orang Tua, Guru Kami sehingga menjadi Ladang Ibadah bagi Kami kepada Allah SWT dan Rasulnya.”

Tujuan Paguyuban Ki Lodaya yakni membangun serta membudiyakan Seni Silat dan Tari Indonesia serta mempererat silahtuhrahmi. “Kami akan terus berjuang dan terus berkarya dalam membudayakan Budaya Indonesia. Karena kalau bukan dari kita, siapa lagi? Harapan kedepan semoga Pencak Silat TTKDH dapat lebih berkembang lagi kedepannya dan terus berjaya di Tanah Air Indonesia,” ujarnya. angga mc

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.