Sekda Sintang Ikuti Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Secara Virtual

oleh -166 views
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si mengikuti Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Senin, 28 Juni 2021.

SINTANG, HR – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si mengikuti Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Senin, 28 Juni 2021.

Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Tahun 2021 dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM, MH didampingi Anggota Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat dari Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat.

Sementara hadir di Command Center Kantor Bupati Sintang anggota Forkopimda Kabupaten Sintang, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Syarief Yasser Arafat, S. Sos, M. Si dan perwakilan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang

Yosepha Hasnah mengikuti Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual berpesan agar generasi muda tidak melupakan sejarah yang terjadi di Kalimantan Barat. “Terlebih perjuangan mereka orang-orang tua kita dahulu dan para pahlawan daerah yang bersatu padu tanpa memandang suku, agama dan ras untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan di bumi Kalimantan,” pesan Yosepha Hasnah.

Sementara, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM, MH dalam sambutanya menyampaikan bahwa peringatan hari berkabung daerah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor Sebagai hari berkabung daerah dan Makam Juang Mandor Sebagai Monumen Daerah Provinsi kalimantan Barat.

“Dengan ditetapkannya Perda tersebut, menunjukan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menaruh perhatian secara serius terhadap peristiwa Mandor. Sekaligus menjadi salah satu cara menghargai dan menghormati jasa pejuang rakyat Kalimantan Barat yang gugur sebagai syuhada dalam melawan penjajahan Jepang di Kalimantan Barat,” terang Ria Norsan.

“Kurang lebih 76 tahun yang lalu, tepatnya pada kurun waktu 1942-1945 pada masa penjajahan Jepang di Kalimantan Barat. Pada saat itu, tentara Jepang sudah melakukan keganasan yang luar biasa sehingga Provinsi Kalimantan Barat telah mengalami kehilangan satu generasi. Berdasarkan beberapa data yang terangkum dari beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlah korban akibat keganasan yang dilakukan oleh tentara Jepang mencapai kurang lebih 21. 037 jiwa dan itu merupakan jumlah korban yang sangat fantastis,” tambah Ria Norsan.

“Kami berpesan kepada para penerus dan seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar mengingat jasa para pejuang dan menjiwai semangat pejuang untuk membangun Kalimantan Barat ini. Petik pelajaran dari peristiwa Mandor dan mampu membuat mental kita semakin kokoh dan kuat dalam menghadapi masalah dalam kehidupan ini,” pesan Ria Norsan. tim

Tinggalkan Balasan