Rencana Naikkan Tarif, PDAM Tirta Galuh Didemo

oleh -1.2K views
oleh

CIAMIS, HR – Terkait rencana PDAM Tirta Galuh Ciamis akan memberlakukan kenaikan Tarip Air bersih, ternyata membuahkan kontropersi di kalangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis.

“Pasalnya kenaikan tarif tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang ada, baik Perbub atau pun Perda, ditambah lagi saat ini ekonomi masyarakat sedang mengalami keterpurukan yang di latar belakangi oleh kenaikan bahan pokok, listrik. Bagaimana jika ditambah lagi sekarang akan dinaikan tarif air bersih,” ungkap Herdiawan Firmansah, selaku kordinator demo.

Dengan adanya rencana pihak PDAM akan menaikan tarif air bersih ini, maka kami dari mahasiswa secara tegas akan menolak kebijakan tetsebut yang dipandang oleh kami akan menambah beban panjang bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Humas PDAM, Dadan dalam jumpa pers menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi rekan- rekan mahasiswa, yang intinya menolak kenaikan tarif Air bersih.

“Namun perlu kita pahami bersama, bahwa kenaikan tarif ini berdasarkan aturan aturan yang ada, mengingat PDAM adalah badan usaha milik daerah Kabupaten Ciamis bukan milik swasta. Sebelum kenaikan tarif ini akan diberakukan terlebih dulu kami sudah lakukan uji publik dengan para pelanggan. Dan kami beserta direktur PDAM sudah melaporkan kepada Bupati. Itu merupakan berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak kami,” jelasnya.

Diutarakan Dadan, adapun rencana kenaikan tarif ini sebetulnya sudah direncanakan empat tahun kebelakang, cuman baru bisa tahun ini kita laksanakan.

“Kalau berbicara aturan semuanya sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 71 tahun 2016, tentang penyesuaian tarif dan peraturan bupati tahun 2014. Jadi rencana kenaikan tarif yang akan diberlakukan dudah sesuai dengan aturan dan mekanidne yang berlaku,” ungkapnya.

Selain itu kita ketahui bersama, lanjut Dadan, bahwa air itu sebagai sumber kehidupan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Karena itu air ini dikuasai oleh negara, dalam artian bahwa air tidak boleh dikuasai oleh perorangan.

“Coba bayangkan jika air sudah dikuasai oleh perorangan apa yang akan terjadi. Masyarakat harus beli dengan harga tak tahu berapa. Sedangkan kebutuhan dasar air perhari untuk satu orang sekitar 90 liter perhari. Kalau kita hitung dengan tarif yang baru sekitar 387 rupiah. Untuk menutupi kebutuhan setiap hari kalau dihitung perbulan sekitar 9600 rupiah,” pungkas Dadan. koes

Tinggalkan Balasan