Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) |
NATUNA, HR – Belum lama ini masyarakat Indonesia digemparkan oleh insiden Tolikara di tanah Papua yang seakan-akan menggambarkan kerukunan umat beragama di Indonesia telah rapuh. Namun, dengan sigap aparat keamanan negara menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan terjadi karena ada gesekan antar pemeluk agama.
Permasalahan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) sangat sensitif untuk di adu domba. Dengan karakter bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama, memudahkannya disusupi oleh oknum tak bertanggungjawab yang ingin menghancurkan kerukunan rakyat indonesia.
Tak menginginkan insiden serupa terjadi di Kabupaten Natuna, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Pemerintah Daerah menggelar rapat koordinasi peningkatan kerukunan umat beragama di ruang rapat Kantor Bupati Natuna, Kamis (13/8).
Rapat yang dihadiri oleh Tokoh Lintas Agama, Tokoh Masyarakat, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah membahas isu-isu strategis terkait peningkatan kerukunan umat beragama di Natuna. Turut hadir dalam rapat tersebut bakal calon bupati Natuna Atet alias Dedi Yanto.
Salah satu hal yang dibahas dalam rapat tersebut yakni terkait pemilihan umum kepala daerah Natuna di tahun 2015. Perbedaan pilihan dan dukungan bagi calon bupati, dikhawatirkan menjadi kesempatan bagi oknum tak bertanggungjawab untuk memancing isu SARA guna merusak kerukunan masyarakat Natuna.
Mengantisipasi masalah tersebut, peserta rapat bersepakat untuk bersama menghimbau masyarakat dan para pendukung calon bupati untuk menjaga kerukunan walau berbeda pilihan. Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), H. Novain mengingatkan kepada seluruh bakal calon bupati agar segera memberikan himbauan kepada pendukung atau simpatisannya untuk tetap menjaga kerukunan dalam pelaksanaan Pilkada.
“Perlu kita ingatkan kepada bakal calon bupati untuk menghimbau para pendukungnya agar pelaksanaan Pilkada tetap kondusif. Karena saya yakin seluruh masyarakat Natuna menginginkan Natuna yang rukun,”kata Novain.
Selain itu, Novain juga menyinggung salah satu slogan bakal calon bupati Natuna yakni “DENSUS” untuk menyingkat nama Dedi Yanto dan M.yunus. Menurutnya slogan “DENSUS” tersebut lebih dikenal oleh masyarakat tim anti teror yang dibentuk untuk mengatasi teroris.
“Kepada Atet saya mengingatkan dan menyarankan, sebaiknya jangan memakai nama DENSUS, walaupun itu hanya sebuah slogan dalam kampanye, namun, masyarakat kan tahunya itu nama tim anti teror yang dibentuk untuk mengatasi teroris. Jangan sampai nanti ada yang salah kira calon bupati Natuna memimpin teroris.”ucapnya. ■ fian