Rakor di Bali, Menteri Agama Tekankan 3 Mantra Kemenag

oleh -1K views

BADUNG, HR – Kementerian Agama baik di tingkat pusat dan wilayah rutin mengadakan rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi dan program prioritas yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bali akan melaksanakan rapat koordinasi tersebut dalam 2 hari pada 23-24 Februari 2019 di Ungasan Bay View Hotel & Convention, Ungasan, Kec Selatan, Kab Badung. Acara ini dibuka dengan dihadiri oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (22/02/2019).

Acara yang diadakan pukul 19.30 – 22.00 WITA ini dimulai dengan sambutan Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Bali, I Nyoman Lastra SPd, MAg dilanjutkan deklarasi 3 Mantra Kementrian Agama yang berisi Moderasi beragama, Kebersamaan umat, dan Integrasi data.

Dalam sambutan panjangnya, Lukman menyampaikan, apresiasi tinggi terhadap inovasi dan kinerja Kanwil Kementrian Agama Prov Bali yang dapat mempertahankan predikat daerah dengan tingkat toleransi tinggi. “Hal ini selaras dengan 3 Mantra yang tadi kita deklarasikan bersama,” jelasnya.

Lukman menyampaikan bahwa mantra pertama, Moderasi Beragama, adalah bentuk tanggapan Kementerian Agama terhadap revolusi 4.0 yang membawa segala kebaikan dan keburukan ke dalam dunia digital yang lebih luas, termasuk juga dalam hal keagamaan.

Oleh karena itu, Kementerian Agama harus peka dan mau belajar untuk menyusun program yang selaras dengan perkembangan jaman.

Mantra kedua, Kebersamaan Umat, adalah fokus Kementerian Agama pada kondisi masyarakat yang amat beragam. Kebersamaan harus terwujud bukan hanya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan secara real, tapi juga dalam media sosial, dan tiap lini kehidupan lainnya. Bukan hanya akur, tapi lebih dari itu juga selaras, berkolaborasi aktif, dan bersinergi.

Mantra Ketiga, Integrasi Data, adalah wujud Kementerian Agama sebagai koordinator lembaga dan sentral kebijakan pemerintah di bidang keagamaan. Program dan kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan data, dan data itu sendiri juga harus dinamis, terus diperbaharui dan relefan.

“Hingga akhir periode pemerintahan Oktober nanti, diharapkan kita dapat memenuhi 95% rencana program kita, dan sebagai ASN kita harus mengoptimalkan kinerja, bukan sebagai budak birokrasi, lebih dari itu adalah untuk menjunjung nilai pengabdian, akuntabilitas, dan integritas kita sebagai pelayan masyarakat,” tutup Lukman. dk

Tinggalkan Balasan