MUARA TEWEH, HR – Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan layanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat di pedesaan khususnya masyarakat desa tertinggal melalui Program nasional penyediaan air minum masyarakat PAMSIMAS, namun sangat disayang bila program ini belum seperti yang diharapkan.
Mukti Ali, Kepala Desa Muara Pari, Kec. Lahei, Kab Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengatakan bahwa progra Pamsimas yang ada di desanya sudah di mulai sejak Tahun 2017 dan sempat berhenti yang dia sendiri tidak tau persis penyebabnya, namun akhirnya semua pekerjaan terselesaikan dan telah menghasilkan air pada Tahun 2020.
“Namun sangat disayangkan belum ada warga yang mau menggunakanya untuk air minum,alasan warga air yang dihasilkan berbau,”jelas Mukti.
Ditambahkanya,bahwa hal ini telah disampaikan kepada pihak Balai Provinsi. “Saat ada undangan pertemuan Daring di Kantor Dinas PUPR Bidang Tata Kota Kabupaten Barito Utara, dengan pihak Balai Provinsi dan kementerian terkait, saya sendiri telah menyampaikan prihal keluhan warga dan pihak Balai berjanji akan melakukan uji lab agar nantinya warga tidak perlu lagi takut untuk menggunakanya sebagai air minum, hal lain di desa lainya terkait adanya pipa sambungan yang pecah bahkan ada salah satu desa yang memang airnya belum mengalir,” jelas Mukti, Selasa (01/12/2020).
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Barito Utara, “melalui Kabid Cipta Karya, Ignasius ST, Senin, 30 Nopember 2020, membenarkan ada pertemuan Daring pihak Balai Provinsi Kalimantan Tengah dengan beberapa Kepala desa dan perangkatnya,” ujar Ignasius. mps