JAKARTA, HR – Senin, 26 Agustus 2019 Presiden Jokowi akhirnya menyampaikan bahwa pemerintahan telah melakukan kajian-kajian yang mendalam untuk menentukan ibu kota yang baru dalam tiga tahun terakhir.
“Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah disebagian Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur”, tutur Presiden Jokowi di Istana Negara.
Turut mendampingi, Wakil presiden Jusuf Kalla (JK), menteri PPn/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, meteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Kenapa Alasan Ibu Kota pindah?
Jakarta saat ini menyanggang beban yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahaan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan, sebagai lokasi bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia.
Ini bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta. Bukan, ini karena besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan kepada Jakarta.
Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa yang terus menerus meningkat, meski sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah.
Selain itu, beban Pulau Jawa juga semakin berat, pendudukanya yang sudah 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia, dan 58 persen PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa.
Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat.
Dan resiko bencana minimal baik bancana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan gunung berapi, dan tanah longsor.
Lokasi strategis berada di tengah-tengah Indonesia, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda. Infrastruktur yang realtif lengkap dan telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar.
Walaupun Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia dan tidak menjadi pusat pemerintahaan Presiden Jokowi Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan menjadi pusat bisnis baik dalam skala regional maupun global. fs