JAKARTA, HR – Penurunan karhutla Indonesia 2025 menjadi sorotan utama Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas yang digelar secara virtual dari Istana Bogor. Ia mengapresiasi kementerian dan lembaga yang berhasil menekan jumlah kebakaran hutan dan lahan secara signifikan.
Melalui unggahan Instagram Sekretariat Kabinet, Prabowo menyatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia menilai kerja sama yang solid mampu menjaga lingkungan dan menghindari bencana yang merugikan masyarakat.
Dunia Apresiasi Penurunan Karhutla
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat penurunan luas lahan terbakar sebesar 38 persen dibanding semester pertama tahun lalu. Beberapa provinsi seperti Riau, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan melaporkan penurunan titik api secara drastis.
Prabowo juga memuji peran aktif BNPB, TNI, dan Polri dalam pengawasan dan penanganan titik panas. Mereka menggunakan satelit untuk memantau wilayah rawan dan rutin menggelar patroli udara dan darat. Selain itu, pemerintah juga melibatkan petani dan masyarakat dalam pencegahan pembakaran lahan secara ilegal.
Presiden menekankan bahwa perlindungan hutan merupakan bagian dari visi pembangunan berkelanjutan Indonesia. Ia menyebut hutan sebagai paru-paru dunia dan meminta penguatan sistem peringatan dini, terutama menjelang musim kemarau.
Pemerintah akan membentuk gugus tugas lintas kementerian untuk mengawasi lahan gambut dan mempercepat program restorasi ekosistem hutan tropis. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Organisasi lingkungan internasional turut memberikan apresiasi atas capaian ini. Mereka menilai Indonesia menunjukkan langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Prabowo mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan. Meski angka karhutla menurun, ia menekankan bahwa kewaspadaan dan partisipasi publik tetap menjadi kunci utama dalam perlindungan hutan di masa depan.