GARUT, HR – Bertempat di aula Mumun Surachman Mapolres Garut, Sabtu (03/02), Polres Garut gelar sinergitas sekaligus silaturahmi dalam rangka menjalin kondusifitas jelang pilkada Garut tahun 2018 bersama para tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh parpol, dan ormas/LSM se -Kabupaten Garut.
Dalam acara tersebut turut hadir Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, S. IK, para PJU Polres Garut, Danrem 062 Tarumanagara Kolonel Inf Tatan Ardianto, Dandim 0611 Garut Letkol Inf Asyraf Aziz, S.Sos, para Kapolsek, Ketua KPUD Garut Hilwan Fanaqi, Panwaslu, Kepala Kesbangpol Kab Garut Drs Wahyudijaya, M.Si, Forkopimda, tokoh ulama, tokoh masyarakat, pengurus partai politik dan pengurus organisasi masyarakat/LSM.
Sebagai bentuk sinergitas dan kesepakatan dalam menjaga iklim kondusifitas jelang pilkada Garut tersebut, para tokoh ulama, tokoh masyarakat, pengurus parpol, dan ormas/LSM se-Kabupaten Garut, Sabtu (03/02), bersama sama tandatangani banner raksasa pernyataan sikap bersama yang di halaman aula Mumun Surachman Mapolres Garut, Karangpawitan, Jawa Barat.
Kapolres Garut AKBP Budi satria Wiguna, S.IK, mengatakan, kegiatan ini tidak lain merupakan bentuk silaturahmi dengan mempererat hubungan emosional dalam menciptakan situasi Garut yang kondusif.
Dalam menghadapi pilkada tahun 2018 serta pemilu mendatang tahun 2019, kata Kapolres, tentunya diperlukan situasi kantibmas yang positif, dimana situasi kantibmas ini harus dipelihara agar tidak menimbulkan ekses negatif dikalangan masyarakat.
“Tugas Polri dalam aturan sudah jelas yakni memelihara kantibmas, menegakan hukum serta melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat, kami TNI-Polri akan terus bersinergitas dan bertindak secara profesional dan prosedural, profesional dalam menangani/mendukung pelaksanaan pilkada tahun 2018 di Kab Garut,” ujarnya.
Menurut Kapolres, pilkada merupakan ajang pemanasan menjelang pemilihan umum, secara logis polri dan TNI tidak akan mampu mengerjakan tugas kantibmas tersebut tanpa bantuan dari elemen masyarakat.
“Kami berharap setiap kontestan pilkada harus menerima konsekuensi apapun, dimana dengan adanya pilkada tentunya suhu politik di setiap daerah akan semakin memanas karena realitanya dengan pilkada maka ancaman yang muncul berupa keterbelahan masyarakat akibat perbedaan pilihan politik, dan dukungan terhadap pasangan calon yang rentan dibakar isu dan sentimen yang dapat menjadikan konflik sosial,” ujarnya.
Kapolres menghimbau, agar kalangan masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh isu maupun tindakan negatif yang cenderung deksdruktif yang nantinya dapat merugikan diri sendiri. deni