Polda Sulbar Tetap Berikan Pelayanan Terbaik Untuk Massa Aksi Hingga yang Terluka

oleh -433 views
Polda Sulbar Tetap Berikan Pelayanan Terbaik Untuk Massa Aksi Hingga yang Terluka.

SULBAR, HR – Menjamin keamanan dan ketertiban massa unjuk rasa yang melakukan aksi di gedung kantor DPRD Provinsi bersamaan dengan pelantikan anggota DPRD terus dilakukan kepolisian.

Tak hanya sampai disitu, pelayanan terbaik juga terus diberikan saat diantara massa harus jatuh karena kelelahan dan adapula yang terluka akibat benturan dari rekannya sendiri yang terlihat saling dorong.

Seluruh massa yang dimaksud langsung diberikan perawatan dan dilarikan kerumah sakit bhayangkara Hougeng iman santoso, Kamis (26/9/19).

Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, M.Si sebagai bentuk kepeduliannya usai melayani massa aksi juga langsung mendampingi massa yang dirawat di rumkit bhayangkara.

Identitas massa tersebut diketahui bernama Herik (20) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tomakaka Mamuju yang mengalami luka robek pada kepala dan dijahit sebanyak 6 jahitan, luka memar di perut dan luka memar di lutut sebelah kiri akibat berbenturan sendiri dengan teman-teman seprofesinya.

Pasien dari massa lainnya adalah Sugiratna (19) Tahun Mahasiswa Poltekkes Mamuju yang dirawat karena sesak nafas dan Laili Reski Ramadhani Mahasiswa Gizi Poltekke Mamuju Diagnosa Kecapean dan saat ini diinfus di IGD RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso.

Mahasiswa lainnya yang merasa yang merasa sakit juga telah diberikan pengobatan hanya saja tidak sampai dirawat dari ketiga massa yang telah disebutkan.

Menyikapi kondisi tersebut, Kapolda Sulbar pada kesempatannya menegaskan dan telah memerintahkan Kabid Propam untuk memproses seluruh oknum personil yang melakukan tindakan tak terukur. Jika dalam pengamanan yang dilakukan ada hal-hal yang tidak berkenan, kami hanya melakukan tugas sesuai prosedur.

“Bila ada mahasiswa yang terluka karena perbuatan oknum personil dilapangan dengan bukti yang kuat maka akan di proses sesuai ketentuan,” tutur Kapolda.

Sementara itu, Kabid Humas AKBP Hj. Mashura yang juga tak ketinggalan membesuk para massa yang dirawat juga mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang dialami.

Terkait dengan adanya gesekan sudah menjadi dinamika dilapangan, bahkan tembakan gas air mata yang sempat di lancarkan juga menjadi miskominikasi sehingga terjadi hal-hal yang dimaksud.

Dalam aksi, tersebut bahkan dari pihak kepolisian salah satunya harus terluka dengan luka robek pada hidung, hanya saja menolak untuk dirawat.

“Terluka dalam tugas itu biasa karena sudah menjadi resiko tugas,” katanya. Adapun pembubaran yang dilakukan terhadap aksi massa, karena kursi yang ada di halaman kator DPRD di rusak dan hendak dibakar sementara kesepakatan aksi ini telah disetujui damai, maka dilakukan pembubaran secara paksa, jelas Kabid Humas. tia

Tinggalkan Balasan