MUARA TEWEH, HR – Salah satu perwujutan keseriusan pemerintah dalam rangka membangun Indonesia seutuhnya adalah dengan diresmikanya SPBU satu harga wilayah 3 T ( Terdepan, Terluar, dan Tertinggal ) yang telah mulai beroperasi di Lampeong, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kemarin. Pengelolaannya berada di bawah lembaga penyalur prrogram BBM satu harga.
Dalam keteranganya Tenaga Ahli Menteri ESDM, Sampe L Purba mengatakan, SPBU 3T bernama SPBU Kompak Nomor 66.738.002 di Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Baru merupakan SPBU ke-94 secara nasional dan kelima di Kalteng yang dioperasionalkan oleh lembaga penyalur program BBM satu harga.
“Salah satu sumber daya yang harus tersedia untuk pembangunan adalah jaminan pasokan energi. Salah satu butir nawacita adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa sebagai garda depan dalam kerangka negara kesatuan RI,” terang Sampe.
Ia menyebutkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36/2016 mengatur percepatan pemberlakukan satu harga jenis bahan bakar tertentu dan BBM khusus untuk penugasan secara nasional. Melalui SPBU Kompak di Kecamatan Gunung Purei, masyarakat Barut lebih terlayani sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.
Secara nasional, lanjut Sampe, dalam 2017-2019 akan dibagun 160 penyalur BBM satu harga. Tahun 2017 telah terbangun 57 penyalur BBM satu harga dengan rincian ada 54 yang dibangun Pertamina Persero dan tiga penyalur dibangun oleh PT AKR Korporindo Tbk.
” Pada 2018, target penyalur BBM satu harga ada 73 penyalur dengan rincian 67 oleh Pertamina Persero dan enam penyalur oleh PT AKR Korporindo. Pada 2019 ditargetkan 29 penyalur beroperasi oleh Pertamina dan satu oleh PT AKR, program ini sebagai pemenuhan kebutuhan warga di daerah 3T,” pungkasnya. mps