BENGKULU, HR – Seiring mulai melandainya kasus covid 19 diseluruh penjuruh daerah diprovinsi Bengkulu. Dinas Pariwisata bergerak cepat melakukan berbagai event pariwisata daerah hingga nasional untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini wisata hampir mati suri akibat kasus pandemi covid 19 melanda semua sektor Wisata diantaranya festival Tabut diiringin berbagai jenis ikan-ikan yang sudah mendunia hampir dua (2) tahun tidak melaksanakan kegiatan kelender tahunan.
PLT Kadispar provinsi Bengkulu Almidianto. SE.MT mengatakan bahwa event tahun 2022 ini. Kharisma Event Nusantara (KEN) adalah Bencoolen Dol Actraction (BDA) dan Festival Tabut yang digelar setiap tanggal 1-10 Muharram telah masuk kalender Nasional Kementerian Pariwisata, “Festival Tabut salah satu budaya yang dilestarikan, daya tarik bagi warga Bengkulu, magnet bagi wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara dalam setiap 1-10 Muharram. Pedagang beramai-ramai menggelar dagangannya mencari untung tidak terkecuali yang datang dari luar daerah (pulau jawa,red) salah satu sektor untuk meningkatan PAD,” ujarnya.
Dijelaskan Almidianto meski mulai melandainya kasus pandemi Covid 19. Perayaan festival Tabot akan dirancang berlangsung dan terbuka seperti biasa atau offline dalam artian pengambil gambar saja, tentu semua masih dalam kajian bersama berbagai pihak terkait dengan tim Dispar. “Bisa saja festival tabot dilaksanakan secara offline dalam artian dilaksanakan tertutup hanya televisi menyiarkan gambar saja karena masih pandemi PPKM,” jelasnya.
Ditambahkan Almidianto, penguatan citra produk wisata adalah pengembangan desa-desa wisata yang telah diselenggarakan dan diberikan anugrah tahun 2021 akan dilanjudkan kembali pada tahun 2022 seiring dengan program nasional dari pusat hingga daerah. Memperkuat citra produk wisata. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dengan Ekrap. Berending kumonikasi wisata Bengkulu dengan berbagai media maupun trafel. “Pada tanggal
5 Maret 2022 telah dilaksanakan mini trafel maks, pasar wisata Bengkulu berkolaborasi dengan BIM,” ungkapnya diruang kerja.
Untuk diketahui bahwa tanggal 19-24/04-2022 akan datang ke Bengkulu West Sumatera Relly gruup Yacht (Kapal layar kecil,red) 32 buah (orang asing,red) dari berbagai Negara berlayar dari Sabang hingga perairan (laut,red) Bengkulu bekerjasama dengan Menko maritim bersandar di pelabuhan Pulau Baai atau di Tapakpadri. “Kita belum tau dimana akan bersandar karena Tapakpadri sudah dangkal airnya hasil surve pekan lalu, bisa-bisa di pelabuhan Pulau Baai,” tutupnya. efendi silalahi