JAKARTA, HR – Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Suku Dinas (Sudis) Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, yang bekerja ditempatkan pada pintu-pintu air, terlihat tidak banyak melakukan aktivitas pembersihan kali. Melainkan banyak pekerja PJLP yang hanya duduk-duduk santai sambil asik menghisap roko ditangannya.
Petugas pintu air Sudis Lingkungan Hidup hanya menunggu sampah datang dari aliran kali saja, sedangkan sampah plastik yang berterbangan tidak ditarik atau dibersihkan oleh petugas PJLP Sudis LH Jakbar.
Lokasi-lokasi pintu air yang sering tidak diangkut sampah-sampahnya terlihat dipintu-pintu air. Jalan Haji Mustofa Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng. Kedua di jalan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Ketiga, Jalan Semanan Raya Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres.
Puluhan mobil kendaraan Pickup, pengankut sampah di setiap wilayah di Jakarta Barat, tidak mengangkut sampah yang ada, hanya menunggu sampah terkumpul banyak baru diangkat.
Pantauan HR di lapangan, pengangkutan sampah menggunakan mobil Pickup Carry, setiap harinya selalu mencicil atau tidak mengangkut sampah sekaligus, padahal kalau dilihat, sampah tersebut masih muat untuk diangkat ke mobil Pickup tersebut. Jadi, Sampah selalu di sisakan untuk diangkut keesokan harinya.
Salah satu warga Jakarta Barat Imam mengatakan kepada HR, “Gaji udah gede, Upah Minimum Regional (UMR), kerja leha-leha. Harus dilaporkan ke Pimpinannya itu bang, palagi dilokasi tidak adanya pengawas atau Kasatlak Kecamatan, jadi mereka berkerja tidak ada yang monitor atau memandorinya, jadi kurang maksimal,” ketus Iman Senin (03/07/23).
Sementara itu, di konfirmasi HR, Kasatlak Wilayah Jakarta Barat Boy Hutagalung via WhatsApp, tidak mau merespon atau menjawab konfirmasi HR. Jawaban Kasatlak Jakarta Barat akan dimuat pada pemberitaan berikutnya. jm/red