Pembangunan Jembatan Ketungau 2 Tahun 2019, yang Borong Kontraktor atau DPU?

oleh -26 Dilihat

SINTANG, HR – Pembangunan jembatan Ketungau 2 di kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, banyak pihak memprediksi tidak selesai karena banyak tersangkut kasus.

Diantaranya, desakan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus kepada Polda Kalbar atas laporan masyarakat tahun 2020 lalu, ancaman Empriang, pemilik tanah lokasi jembatan dan terakhir 2019, pemborongnya tidak jelas siapa, sehingga banyak masyarakat pemilik material komplin telat bayar.

Bahkan, bulan April lalu, buntut telat pembayaran material 2019 itu, sempat diwarnai penyegelan batu pasir, ironisnya di saat yang sama, informasi-informasi pembangunan jembatan tersebut dari 2017 lalu–pun bermunculan.

Empriang

Namun berita media ini kali ini, hanya fokus pada pembangunan tahun 2019 yang oleh banyak sumber media ini mempertanyakan, siapa pemborong  (Lanjutan) jembatan Ketungau 2 tahun 2019 dengan pagu Rp 5 M.

Diawali dengan keluhan Empriang yang punya tagihan Rp 500 juta nota sejak 2019-2020 kepada Anton dan Beni (keduanya pelaksana di lapangan) yang tak kunjung membayarnya sampai hari berita ini diturunkan.

Meski Empriang sudah lakukan komunikasi kepada bupati Sintang Jarot Winarno, yang pada intinya Jarot sudah perintahkan Kadis PU Kab Sintang Murjani MT untuk menyelesaikannya.

Karena merasa dipermainkan, Empriang lantas membiarkan sementara tidak menagih (Januari – April 2020), sambil mencari-cari informasi akar alasan Anton dan Beni kenapa belum bayar tagihannya.

Sama halnya dengan Murjani, Empriang tidak mau lagi berkomunikasi lantaran sering dituding tidak bantu, padahal Empriang sendiri sudah bantu. “Buktinya utang proyek 500 juta sejak 2019 -2020, beberapa kali gagal bayar, tidak dipermasalahkan Murjani,” bebernya.

Dan seolah benar apa yang membuat Anton, Beni selalu gagal bayar tagihannya, ternyata karena ada dugaan persoalan besar dipekerjaan 2019, Anggaran 2019 dibuat solusi pekerjaan 2017-2018 yang dikerjakan Zulherman, ketika itu pekerjaan bentangan diduga ada masalah.

Tahun 2019, tidak lagi memakai perusahaan Zulherman tetapi muncul nama Bu Das, tapi alat, karyawan dan urusan material tidak pernah diurus yang bersangkutan, yang urusnya lagi-lagi, Anton dan Beni. “Silahkanlah bapak cek ke para pihak terkait, siapa sebenarnya pemborongnya tahun 2019,” ujar Empriang dan sumber lain media ini.

Empriang juga sebut bahwa informasi yang ia dengar anggaran tahun 2019 sudah cair, namun diinfokan belum cair 100 % supaya pemilik material tidak nuntut.

Jadi kalau ada pihak pemerintah/kontraktor 2019 mengatakan bahwa anggaran tahun 2019 belum cair oleh karena ada pekerjaan belum selesai, mestinya wajib ditunjukkan pekerjaan apa itu, tanya Empriang. 

Kadis PU Kab Sintang Murjani MT

Sabtu (1/5) Kadis PU Kab Sintang Murjani MT, ketika disambangi media ini dibilangan GOR Apang Semangai Sintang, membatah keras ada masalah di pembangunan jembatan Ketungau 2. “Masyarakat memang ada menyegel material tapi kerja tetap jalan. Sekarang lagi cor lantai, ya kita kerja teruslah,” lanjutnya.

Ditanya tanggapannya antara progres pekerjaan jembatan dengan tagihan Empriang, Murjani dengan nada tinggi menyebut Empriang itu orang gila, tak tahu bersyukur, biarlah urusannya dengan kontraktor, sambung Murjani.

Murjani sebut bahwa anggaran tahun 2019 masih ada dan jika kontraktor selesaikan pekerjaannya yang belum beres baru ia cairkan.

Ditanya pekerjaan apa itu yang belum selesai 2019? Murjani mengelak dengan berkata, “ya sudahlah, tulis yang baik-baik saja,” sarannya.

Terkait piutang Empriang, Murjani sesekali tanya Anton yang mendampinginya saat itu, sambil bertanya, “berapa total dan biaya apa saja utang ke Empriang?
Anton lantas jawab, ada catatannya, “benar sekitar 500 juta, nantilah kita cek lagi,” jawab Anton juga kepada media ini.

Lalu, Murjani katakan, urusan Empriang itu kepada kontraktor bukan kepada dirinya, keliru Empriang, soal tanah, nanti kita lapor polisi kalau Empriang berani portal jalan, ujarnya seraya menyebut kontraktor 2019 namanya Bu Das.

Melalui komunikasi Watsapp Bu Das, di nomor  0852 1889 XXXX, ketika dihubungi media ini (3/5) soal pekerjaan jembatan Ketungau 2 tahun 2019 dan hutang kepada Empriang, Bu Das hanya menjawab sebagian dari pertanyaan.

Soal hutang ke Empriang, Bu Das menjawab media ini, “tempo hari masih lancar tidak mau beriang lewat saya, udh ndak dibayar baru lewat saya. Uangnya belum cair sampai sekarang”.

Ditanya apa sebab belum cair tahun 2019? Bu Das jawab, “ Iya blm byar”, Saya kurang tau”. “Suruh cek ke PU, ketemu pak Murzani,” ini sebagian jawaban Bu Das.

Dari banyak sumber media ini, mengenai pembangunan jembatan Ketungau 2, termasuk pengalaman Empriang menagih piutangnya melalui orang lapangan, Anton, Beni, bahwa pekerjaan jembatan Ketungau 2 tahun 2019 tidak dikerjakan langsung oleh Bu Das.

Kuat dugaan, Bu Das hanya pemilik perusahaan, sedangkan pekerjaan diserahkan kepada oknum dalam PU dan oknum anggota dewan bernama Zulherman.

Hal ini dikuatkan tidak satu orang-pun pekerja jembatan mengenal Bu Das. Artinya, patut diduga pekerjaan 2019 Bu Das meminjamkan perusahaannya atau sebaliknya kepada orang tertentu di Dinas PU daerah itu, tapi alur keuangan tetap melalui perusahaan setelah cair setor kepada yang meminjam/sub kontraktor.

Pertanyaan banyak pihak kemudian, mugkinkah hal men-subkontrak-an pekerjaan jembatan Ketungau 2 tahun 2019 kepada oknum DPU terjadi?

Jika hal itu tidak benar, kenapa Anton dan Pak Murjani MT, Kadis PU Kab Sintang banyak terlibat pembayaran material termasuk kepada Empriang?

Bahkan Murjani, ada ikut menandatangani sebagai saksi surat pernjanjian pembayaran utang-piutang kepada penyedia material (Sudaryanto-red). Patutkah dugaan bahwa orang DPU-lah pemborongnya?

Dapat dipercayakah Bu Das, alasan pekerjaan 2019 belum 100 % selesai maka anggarannya ditahan DPU?
Pekerjaan apa yang dimaksud Bu Das dan Murjani MT, tahun 2019 yang belum diselesaikan, ini dipertanyakan sumber media ini.

Pertanyaan siapa sebenarnya pemborong jembatan Ketungau 2 tahun 2019 hingga berita diturunkan belum terjawab, namun menurut Empriang, sebenarnya sudah cukup jelas dari orang-orang di lapangan, Anton – Beni, hanya saja takut ungkapkan sekarang.

Seperti apa kelanjutan pembangunan jembatan Ketungau 2, berikut hal-hal yang ditimbulkannya terhadap masyarakat sekitar dan pengelolaan anggaran pembangunannya 2017-2018, kita tunggu saja. tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.