TANGERANG, HR – Gideon Gontha (28), pelaku penusukan ke dada seniornya Gonsalves (28) hingga tewas di rumah kontrakan di Perumahan Cituis Indah Blok 3, Desa Surya Bahari, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Minggu (23/9) lalu, bukan merupakan Taruna di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan (Diklat) BP2IP Tangerang, Herlan Guntoro.
Menurut Herlan, baik pelaku dan korban bukan merupakan taruna di BP2IP, melainkan Perwira Siswa (Pasis) BP2IP Tangerang.
“Saya sudah datangi pelaku di Mapolsek Pakuhaji. Ternyata, pelaku dan korban bukan taruna di BP2IP, melainkan Pasis,” kata Herlan kepada HR saat ditemui di ruangannya, Jumat (28/9).
Herlan menjelaskan, yang dimaksud dengan Pasis adalah perwira yang melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan ijasah keahlian. Artinya, Pasis berasal dari alumni sekolah asal mereka yang hanya diberikan pelatihan selama empat bulan di Kampus BP2IP Tangerang dan praktek layar 1 tahun.
Sementara yang disebut Taruna adalah pelajar atau siswa calon perwira yang diberikan Diklat selama 2 tahun untuk DP IV dan 2,5 tahun untuk DP III.
“Kalau taruna diwajibkan tinggal di asrama BP2IP dengan pengawasan yang ketat. Sementara Pasis tidak tinggal di asrama, mereka sewa rumah kontrakan atau di luar kampus,” jelasnya.
Lanjutnya, peristiwa keributan antara Pasis senior dan yunior yang berujung tewasnya Pasis senior di Perumahan Cituis Indah Blok 3, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji sangat disayangkan. Apalagi, dalam pemberitaan beberapa media tersebut menyebutkan Taruna BP2IP.
Akibatnya, sempat membuat tidak nyaman di keluarga besar BP2IP Tangerang pada umumnya dan keluarga besar Alumni BP2IP pada khususnya.
“Untuk itu, saya meyampaikan klarifikasi ini agar keluarga besar alumni BP2IP Tangerang kembali nyaman, tidak terpancing dengan hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Herlan menambahkan, BP2IP Tangerang merupakan Lembaga Diklat yang dimiliki oleh Rakyat Indonesia dari Pulau Sabang sampai Pulai Merauke, bukan dimiliki oleh segilintir golongan atau orang. Artinya, BP2IP Tangerang terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan informasi terkait yang ada di BP2IP Tangerang.
“Justru, kami yang ada di BP2IP salah bila menutupi akses informasi,” pungkasnya. juntak