AIMAS, HR – PC Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Sorong peringati Harlah Pencak Silat Pagar Nusa yang ke-34 tahun pada Jumat, (03/01/2020) di Padepokan Pencak Silat Pagar Nusa (PSPN), Jalan Perkutut, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong yang diikuti oleh puluhan Pesilat Pagar Nusa dari Kabupaten dan Kota Sorong. Selain memperingati Harlah, dalam acara tersebut juga dilakukan Wisuda Anggota angkatan ke-2.
Meskipun Pencak Silat Pagar Nusa telah berusia 34 tahun, namun untuk cabang di Kabupaten Sorong sendiri bisa dibilang baru karena masih berumur 3 tahun, akan tetapi secara kuantitas serta kualitas perguruan ini patut berbangga diri karena prestasi yang telah diraihnya. Ketua PC Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Sorong, Akhmadi mengatakan “Banom (Badan Otonom) NU Kabupaten Sorong yang paling muda adalah Pagar Nusa yang baru dibentuk selama 3 tahun. Namun dengan dukungan bapak ibu maka siswa kami sudah berjumlah sekitar 100 lebih”.
“Kemarin kita berangkat melakukan event di Manokwari dan menduduki peringkat 6 besar dari 23 kontingen, dan membawa pulang 1 emas, 3 perak, dan 3 perunggu dengan jumlah 8 atlit,” ungkapnya.
Dalam sambutannya Ketua IPSI Kabupaten Sorong, Drs. Muka Pribadi juga menyampaikan agar para pesilat terus berlatih untuk dapat berprestasi karena saingan kedepan akan semakin banyak dan tangguh. Muka juga memberitahukan bahwa pada Bulan Maret 2020 akan ada pertandingan Pencak Silat yang diselenggarakan di Kampus Unimuda Sorong, maka beliau berharap agar para pesilat dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris PCNU Kabupaten Sorong, Hery Widyaprasetya menjelaskan tentang sejarah singkat Pencak Silat Pagar Nusa yang didirikan di Pondok Pesantren Lirboyo oleh Kyai-kyai Khos NU dengan tujuan menjaga NU dan NKRI. “Pagar Nusa berperan aktif untuk membentengi Ahlul Sunnah Wal Jamaah. Selain itu berfungsi untuk membentengi diri dari kegiatan negatif seperti narkotika dan radikalisme dengan menyibukkan diri aktif berlatih di Pagar Nusa”.
Acara dilanjutkan dengan wisuda anggota angkatan ke-2 dengan penyerahan sabuk kepada 2 orang pesilat serta Tausiyah oleh Kyai Ahmad Sodiq, kemudian ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Sekretaris PCNU Kabupaten Sorong. hw