JABAR, HR – Hasil Pengerjaan proyek Paket Pekerjaan Modernisasi Jaringan Irigasi Sekunder DI. Rentang pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Cimanuk – Cisanggarung, Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung di Kabupaten Cirebon dan Indramayu terlihat amburadul.
Pasalnya, sebagian hasil pekerjaan proyek Jaringan Irigasi dengan kontrak Multy Years tersebut telah mengalami kerusakan.
Pengamatan HR sejak pengerjaan tahun 2016 lalu banyak kejanggalan dilapangan. Sebagian dari proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan. Pengecoran sebagian dari pekerjaan diduga tidak sesuai spesifikasi teknik. Pada lokasi pekerjaan yang dapat dijangkau dengan mobil angkuan Ready Mix pun ada yang dicor dengan beton yang diaduk dengan Molen Beton Mini.
Kemudian, hasil peliputan HR pada tahun 2017 juga terlihat sebagian hasil pekerjaan sudah mengalami kerusakan. Dinding beton di salah satu lokasi sudah mengalami kerusakan, betonnya keropos dan besi wiremesh muncul keluar. Dengan kondisi kerusakan yang sudah terjadi, diprediksi umur dari sebagian dinding beton jaringan irigasi tidak akan bertahan lama dan akan terjadi kerusakan yang lebih parah.
Kerusakan yang begitu cepat diduga akibat rendahnya mutu beton cor yang digunakan saat pengecoran lenning jaringan irigasi tersebut. Diduga mutu beton yang digunakan untuk pengecoran tidak sesuai dengan mutu beton yang ditentukan dalam kontrak. Sebagian beton yang digunakan pada lokasi tertentu dibuat dengan menggunakan Molen Beton Mini dengan perbandingan semen, pasir, air dan split yang diduga tanpa takaran/perbandingan yang benar.
Selain itu, menurut informasi bahwa sebagian pekerjaan disubkan kepada pihak lain yang kurang tepat, sehingga pengerjaan rawan dengan permasalahan dan penyimpangan.
Kuat dugaan pengawasan proyek tersebut tidak maksimal, padahal anggaran untuk pengawasan proyek Modernisasi Jaringan Irigasi Rentang tersebut sangat luar biasa, nilai kontrak Paket Pekerjaan “Supervisi Konstruksi Modernisasi Jaringan Irigasi Sekunder DI. Rentang” antara Rp 5 miliar sampai 7 miliar lebih per paketnya.
HR telah menyampaikan surat konfirmasi kepada pihak BBWSC terkait hasil pekerjaan proyek yang sudah mengalami kerusakan dan pelaksanaan pekerjaan yang diduga tidak sesuai ketentuan dan spesifikasi teknik tersebut pada Desember 2017 lalu. Akan tetapi nampaknya pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung belum sempat untuk memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan.
BPK RI dan Irjen Kementerian PUPR diharapkan melakukan audit investigasi atau uji petik terhadap hasil pekerjaan 6 (enam) paket proyek Modernisasi Jaringan Irigasi Rentang tersebut untuk menghindari kerugian keuangan negara. Perlu dilakukan uji mutu pada hasil pekerjaan yang menelan anggaran hampir Rp 1 triliun rupiah tersebut. aritonang