SINTANG, HR – Markas Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Desa Balai Gana kecamatan Tempunak, kab Sintang, Kalimantan Barat, (3/9) diserbu massa ratusan orang.
Massa datang tidak diketahui dari mana asalnya, tiba-tiba sudah kumpul dan segera lakukakan aksi pengrusakan dan pembakaran.
Terlihat ada satu bangunan di sebelah masjid yang dibakar massa dan sempat merusak masjid dengan memukul pakai alu besi.
Suasana memang tampak mencekam di lokasi hari itu, meski ada aparat yang sudah berjaga di sana.
Aparat terlihat tidak bisa bertindak lantaran amuk massa merusak secara seporadis, walau ditik-titik lainnya aparat berhasil meredam aksi pengrusakan masjid misalnya.
Dari pemantauan HR dilapangan, juga melalui vidio-vidio yang viral seketika itu, tidak ada korban jiwa baik dari pihak JAI.
Hanya saja bangunan semacam gudang dan masjid di sebelahnya, lumayan kerusakannya.
Sejumlah aparat TNI/Polri yang berada dilapangan ketika itu, memang terlihat sulit untuk menenangkan suasana, namun terkendali seiring target massa cukup hari itu, sepertinya begitu kelihatannya.
Warga sekitar yang sempat diminta HR informasi terkait asal mula peristiwa itu terjadi mengatakan, diawali dari adanya tuntutan masyarakat agar masjid dibongkar dan aktivitas JAI di hentikan oleh pemerintah.
Tetapi, respon pemerintah (29/8/2021) (surat keputusan) cuma menghentikan pembangunan masjid saja sementara aktiviatas ibadahnya tidak.
Lantaran permintaan masyarakat tidak sesuai dengan keputusan pemerintah, maka terjadilah ini peristiwa, ujarnya menduga-duga.
Diwaktu berbeda, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol, Donny Charles Go, mengatakan, benar ada peristiwa itu dan sebanyak 300 orang aparat sudah dikerahkan ke lokasi, jawabnya.
“Dari Polres, Kodim dan pemkab Sintang sudah kita koordinasikan, kemudian pertemuan merumuskan langkah untuk mengantisipasi pengamanan baik di TKP,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, TKP sudah di polis line aparat, sementara HR mendapat informasi pemkab Sintang dan Fokopimda, sedang lakukan rapat untuk menyikapi peristiwa itu.
Polda Kalbar, hingga berita diturunkan (6/9) telah memanggil belasan orang peserta aksi untuk dimintai keterangan, demikian Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol, Donny Charles Go, menjelaskan kepada sejumlah awak media. tim