KUTAI TIMUR, HR – Maraknya pembeli kayu balsa yang ada di kampung kampung Kecamatan Sangkulirang membuat masyarakat berbondong-bondong untuk bekerja, menambah pendapatan Selasa, (17/03/2020).
Media HR mencoba menelusuri kelokasi penembangan kayu balsa tersebut yang ada di kampung mandu dalam dan tepian trap dan sekitar yang ada di Kecamatan Sangkulirang.
Mendia HR pun menemui salah satu narasumber yang berinisial R yang dulu sempat berkerja mengatakan kami di kasih harga dari pabrik 800 ribu perkubik dan kami beli ke masyarakat 300 sampai dengan 400 dengan berupa ukuran 135 cm udah di atas fuso dengan dokumen hanya surat kelompok tani dan surat keterangan dari desa.
“Walaupun tidak sesuai dengan lokasi dan kelompok tani dimana kami berkerja,yang penting berdokumen dan aman di jalan dari aparat kepolisan,” tuturnya.
Tapi saya udah tidak berkerja lagi karna ini bertentangan dengan hukum yang ada,dan memang untuk kayu tidak masalah karna itu kayu karyat tapi untuk dokumen, lambat laun pasti tercium oleh aparat yang terkait lanjutnya.
Dengan banyak pesaing pembeli balsa di kampung kampung Kecamatan Sangkulirang ini membuat harga menunjak drastis.
Media HR mencoba berbincang dengan pembeli balsa yang langsung dari pabrik yang di panggil sehari-hari Tri mengatakan, banyak permintaan bahan baku dari pabrik membuat saya bertahan, apa lagi mudahnya dalam pengurusan dokumen.
Tri juga mengatakan kepada media Hr pada beberapa bulan lalu kami beli kayu di atas fuso masalah dokumen dan apa permasalahan di jalan urusan pengepul disini yang ber inisial R dan Y.
“Ya walau pun saya tau dokumen tersebut masih di pertanyakan keabsahan nya,” tuturnya. tim