JAKARTA, HR – Diresmikannya Bandara Silangit pada Jumat tanggal 24 November 2017 sebagai Bandara Internasional Silangit oleh Presiden Joko Widodo, bisa menjadi ikon Batak Raya ataupun Promosi Kawasan Danau Toba. Presiden Joko Widodo saat meresmikan mengatakan siapkan diri untuk berubah karena sudah tersedia lapangan terbang internasional di Danau Toba.
Tokoh Muda Batak, Liber Simbolon, mengutarakan, meninjau kalimat Presiden Joko Widodo saat peresmian Bandara Internasional Silangit, yakni dengan cara yang berbeda, berpantun bahasa daerah Batak Toba, ini menunjukkan bahwa masyarakat harus bisa menjadi simbolisasi atas peningkatan peresmian bandara tersebut menjadi skala internasional.
“Presiden Joko Widodo sangat familiar atau bersahabat, saat menyampaikan sambutan penuh dengan makna dan juga mudah dipahami. Tak hanya menyampaikan pidato, harapan Presiden juga bahwa sudah saatnya, masyarakat sekitar Danau Toba dan Sumatera Utara agar dapat melihat peluang dan kreatifitas sadar wisata, karena kedepan turis lokal dan manca negara sangat membutuhkan kenyamanan, pelayanan sebagai penunjang eksotisme danau terluas di Asean,” kata Liber Simbolon, Dosen Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta, saat road show keliling Danau Toba dan Bandara Internasional Silangit, Sabtu (25/11/2017).
Dijelaskan, sebelumnya pada saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Bandara Silangit, Sabtu (14/10/ 2017) menyampaikan bahwa Bandara Silangit menjadi akses transportasi udara berkelas internasional. Ketika itu kerumunan warga menyambut serta melambaikan tangan dengan ucapan “Horas Presiden Nami” yang artinya Selamat Datang Presiden Joko Widodo ke Tanah Batak.
Liber menceritakan dokumen sejarah, saat Jepang hampir kalah di Perang Dunia II pada tahun 1944, semua armada pesawat tempurnya di Sumatera bagian Utara dipindahkan ke Bandara Silangit dan landasannya masih dari rumput dengan jenis pesawat ringan.
Dan sebelumnya juga Presiden RI pertama Ir Soekarno juga pernah mendarat di Bandara Silangit, Danau Toba, Tapanuli Utara. Dokumen sejarah memuat Presiden Soekarno hadir dan singgah di Bandara Silangit sekitar tahun 1950-an disambut sangat meriah oleh masyarakat Batak. Setelah itu terjadi gejolak politik nasional, sehingga bandara itu terabaikan dan tak terurus.
“Namun saat ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodi menjadi Bandara Internasional per tanggal 24 November 2017. Kesempatan untuk akses pulang kampung menjadi lebih mudah, dan promosi pariwisata Danau Toba, untuk pebisnis, wisatawan lokal, maupun mancanegara,” pungkas Liber Simbolon. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});