SORONG, HR – Aspal hotmix (aspal beton campuran panas) dikenal sebagai bahan untuk pelapisan permukaan (surface) konstruksi jalan. Di Indonesia penggunaannya dari tahun ke tahun sangat meningkat. Pembangunan infrastruktur jalan menggunakan aspal hotmix terjadi kemajuan yang sangat pesat dan harganyapun relatif terjangkau. Untuk menjaga kwalitas pembangunan jalan agar tidak cepat rusak dan tahan lama, temperatur aspal hotmix harus memenuhi spesifikasi umum 2010 Devisi 6 pekerjaan aspal. Salah satu penyebab utama turunnya kwalitas pekerjaan infrastruktur jalan selama ini adalah akibat banyaknya kehilangan temperatur selama pengangkutan dikarenakan oleh faktor-faktor tertentu.
Demikian halnya dengan peningkatan atau perawatan jalan yang dikelola oleh PJN Wilayah II (PJNW II) Sorong, di Jalan Jalur Dua di samping kantor DPRD Kab Sorong, sangat diragukan kwalitasnya.
Mengingat pembangunan jalan ini dengan hotmix dikerjakan baru tahun kemarin, dalam waktu sejauh ini PJNW II Sorong sudah melakukan perawatan beberapa kali. Menurut informasi yang berhasil dihimpun wartawan Harapan Rakyat dari masyarakyat dan LSM bahwa selama pengerjaan jalan dengan hotmix di Sorong yang diawasi oleh PJNW II Sorong, jarang sekali mengikuti SOP (Standar Operasional).
Menurut narasumber yang enggan disebutkan namanya, setiap pekerjaan jalan hotmix tidak pernah dilakukan pengukuran suhu (temperatur). Baik pada saat sampai di tempat dari aspalt mixing plant (AMP) maupun pada saat penghamparan dan pemadatan. Narasumber menyampaikan, kalau sistem pengerjaan hotmix masih seperti ini pengawasannya di Sorong, niscaya kwalitasnya juga masih tetap dipertanyakan.
Pantawan wartawan Harapan Rakyat di beberapa ruas jalan yang diawasi oleh PJNW II Sorong, yang dilaksanakan pekerjaannya oleh kontraktor-kontraktor pemenang tender, jarang sekali melakukan pengukuran temperatur hotmix. Dimana untuk temperatur penuangan kedalam dump truck pengangkut berkisar antara 150 sampai 130 derajat celcius. Sedangkan rentang temperatur aspal hotmix selama pengangkutan sebelum memasukkan kedalam alat penghampar (finisher) antara 150 sampai dengan 130 derajat celcius. SNI 03-6721-2012. Disamping itu juga, dump truck pengangkut hotmix dari AMP ke lokasi kerja cenderung tidak ada jarak. Hampir bersamaan waktu tibanya di lokasi kerja. Padahal untuk untuk menghampar muatan satu dump truck saja, butuh waktu juga. Jadi bagaimana dengan beberapa dump truck yang sudah mengantri, walaupun bak dump truck ditutupi, pasti itu sangat berpengaruh dengan hilangnya temperatur hotmix.
Dengan demikian, masyarakat ataupun LSM berharap kepada Balai PJNW II Sorong, supaya meningkatkan perhatiannya dalam bentuk pengawasan infrastruktur jalan yang diawasinya. Juga kepada Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, masyarakat berharap supaya mengevaluasi kinerja-kinerja bawahannya di daerah, termasuk Sorong. nb