HUT Kabupaten Tambrauw ke – 10 dan Peringatan Sumpah Pemuda ke – 90

oleh -1.2K views
oleh

SAUSAPOR, HR – Perayaan Hari Ulang Tahun Kab Tambrauw ke-10 dirayakan bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90. Acara perayaan pun dipusatkan dilapangan sepak bola Kwoka Sausapor, Senin (29/10/2018).

Acara itu dihadiri Dirjen LHK, Ir Wirianto MSi, Wakil Bupati Tambrauw Mesak Metusala Yekwam SH, Sekda Tambrauw Enggelbertus Kocu S.Hut, Danlanal XIV Sorong Laksamana TNI Rahman Jayadi M.Tr, Dandim 1704 Sorong Letkol Inf Andar Dodianto Panggabean S.IP, Kapolres Sorong AKBP Dewa Made Sidan Sutrahna S.IK, Ketua DPRD Kab Tambtauw Cosmas Baru, Kajari Sorong S. Wahyudi, KPN Sorong Thimotius Djemy, para SKPD Kab Tambrauw, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta segenap undangan lainnya.

Bupati Tambrauw Gabrial Asem SE MSi bertindak sebagai Inspektur Upacara dan Komandan Upacara diemban oleh Kabag Pemerintahan Hasan Tapalas. Kedua acara itu mengusung tema “Tingkatkan Kinerja dan Wujudkan Kab Tambrauw Berkwalitas Menuju Masyarakat yang Sejahtera Mandiri dan Bermartabat”.

Pada kesempatan itu Gabriel Asem memaparkan pencapaian selama memimpin Kab Tambrauw selama tujuh tahun, yang mengarah pada tiga poin, yakni Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan.

Gabriel Asem mengatakan bahwa membangun Tambrauw harus bersamaan dengan rasa kasih, sabar dan kerja keras.

“Dulu Tambrauw ini tidak mempunyai apa-apa. Sekarang bisa kita lihat, sudah mulai pelan-pelan berubah. Ini kita buat demi kepentingan kesejahteraan masyarakat Tambrauw,” ujarnya.

Gabriel menjelaskan bahwa pencapaian yang nyata di antaranya membuka akses jalan dan jembatan-jembatan, sehingga dapat ditempuh dengan waktu lebih cepat.

“Dulu dari Sausapor ke Pef (rencana Ibukota Kab Tambrauw) butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari. Karena kondisi jalan rusak. Sekarang kita hanya butuh waktu jam saja, kita sudah sampai di Pef dengan jalan darat. Sausafor menuju Werur (bandar udara) Kab Tambrauw, dulunya kita kesana memakan waktu berjam-jam, sekarang hanya butuh waktu setengah jam saja, kita sudah bisa sampai disana. Bandar Udara Werur untuk pesawat perintis sudah kita bangun dan sudah beroperasi. Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro sudah dibangun juga, dan sudah beroperasi demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri kecil di Sausapor,” ujarnya.

Mengenai pendidikan, Gabriel Asem bahwa Pemkab telah membangun fasilitas-fasilitas pendidikan di tiap distrik. Selain memberikan beasiswa kepada mahasiswa di luar daerah, pihaknya juga membangun asrama mahasiswa/i Tambrauw diluar daerah seperti di Sorong, Jayapura dan Pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk kepentingan dunia pendidikan di Kab Tambrauw.

Di bidang kesehatan, ungkap Gabriel Asem, pihaknya juga membangun fasilitas-fasilitas kesehatan di Sausapor dan di distrik-distrik lainnya. “Tahun depan akan membangun fasilitas lainnya. Bahkan dananya sudah dianggarkan. Ini semua untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kab Tambrauw yang terdiri 129 kampung, 29 distrik dan 32.000 jiwa penduduk.

Terkait penghargaan yang diraih Kab Tambrauw, Gabriel menjelaskan bahwa pihaknya berhasil mendapat predikat OTP (Opini Tanpa Pengecualian) dari Propinsi Papua Barat.

“Mari kita jadikan sejarah sebuah untaian peristiwa, renungan penuh makna dan hikmah. Dalam momentum ini diharapkan kerja sama yang baik, legalitas sektor bergandeng tangan dan konsisten sesuai dengan motto “Menjetu Menjedik Membensukno”, artinya kami manusia sejati bersatu membangun Kabupaten Tambrauw,” ujarnya kepada generasi muda.

Bersamaan di Hari Ulang Tahun Kabupaten Tambrauw ke-10, Direktur Jenderal Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup (KSDA) Republik Indonesia melakukan penandatanganan kesepahaman dengan Bupati Tambrauw, Gabriel Asem SE MSi, dalam rangka menjadikan daerah itu menjadi Kabupaten Konservasi.

Dirjend KSDA menghimbau semua lapisan masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga hutan Tambrauw dan ekosistemnya guna kepentingan bersama.

Acara ini dilanjutkan dengan pelepasan tiga ekor anak penyu belimbing (tukik) ke habitatnya di Pantai Werur, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon. Wirianto menyampaikan bahwa penyu belimbing adalah penyu yang paling besar di dunia dan cukup langka. Wiranto berharap masyarakat dan pemangku kepantingan dapat melindungi penyu belimbing ini.

Di penghujung kegiatan, Kab Tambrauw mendapat penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Sorong, serta penandatanganan perjanjian kerja sama Universal Health Koverage bersama Pemerintah Kab Tambrauw yang berhasil mendaftarkan 19.589 jiwa penduduk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (KIS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Penandatanganan ini dilakukan Bupati Tambrauw dengan Natalia Panggelo sebagai Kepala BPJS Kesehatan Kota Sorong. nb

Tinggalkan Balasan