NATUNA, HR – Kunjungan kerja Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti ke Kecamatan Bunguran Utara “disambut” jalan rusak dan kubangan lumpur di sepanjang jalan trans Batubi-Kelarik. Di tengah perjalanannya, orang nomor dua di Natuna itu pun, dipaksa keadaan untuk turun dari kendaraan dinasnya karena terjebak di jalan berlumpur.
“Perjalanan terpaksa jeda untuk sementara karena susah lewat. Mobilnya susah maju-mundur, Bu Wakil sampai turun mobil, perjalanannya jadi kurang cantik,” kata salah seorang awak media yang ikut rombongan kunjungan kerja Wakil Bupati itu, Jumat (2/2) pagi.
Meninjau sawah dan pembangunan
Setelah “bertempur” dengan jalan berlumpur selama kurang lebih 2 jam, akhirnya rombongan Wabup pun sampai di Kecamatan Bunguran Utara, tepatnya di Desa Kelarik Utara.
Usai menyapa warga yang menyambut kedatangannya, Wabup Ngesti langsung bergegas menunaikan tujuannya melakukan peninjauan ke sebuah lokasi cetak sawah dan memantau lokasi irigasi di Ulu Timur Desa Kelarik Utara.
Usai meninjau, dua lokasi strategis di Kelarik, Wabup melakukan pertemuan dan dialog bersama masyarakat dan pemerintah setempat di Gedung Serbaguna Kecamatan Bunguran Utara.
Wabup Ngesti menjelaskan tentang percetakan sawah yang baru saja ditinjau. Percetakan sawah tersebut, merupakan program pemerintah pusat, dalam upaya untuk menciptakan ketersediaan dan swasembada beras di Natuna. Sebagai daerah yang mendapat perhatian dari pemerintah pusat, tentu secara otomatis pemerintah daerah harus menindak lanjuti dan melakukan langkah-langkah guna mendorong program percetakan sawah berhasil dan sukses.
“Program cetak sawah yang kita tinjau tadi, merupakan wujud untuk meningkatkan swasembada beras, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. Untuk percetakan sawahnya sudah terealisasi dengan baik. Namun dalam mencapai keberhasilannya kita harus ada upaya pendampingan. Contohnya seperti petani yang tidak paham dalam bercocok tanam harus didampingi oleh instansi terkait yakni Dinas Pertanian,” ujar Ngesti.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian, Sofiandi dalam paparannya mengatakan, dalam program cetak sawah Natuna diberi perhatian khusus oleh pemerintah pusat dalam bidang sektor pangan.
Tahun ini dialokasikan 200 hektar. Ke depan Natuna diharapkan produksi berasnya bisa meningkat dan swasembada.
“Kita lihat sekilas belum begitu meyakinkan, namun dari hasil survei tim ahli Universitas Riau, kondisi tanah saat ini diperkirakan sangat memungkinkan untuk keberhasilan. Untuk bibit memang kita terbentur oleh cuaca, sehingga bulan Desember baru sampai. Lalu petani juga belum mempunyai skill dalam bertani. Kami akan melakukan pendampingan dan pembinaan. Kami berharap produksinya bisa meningkat dalam 2 sampai 3 kali tanam,” ungkap Sofiandi.
Usai membahas program cetak sawah bersama petani, Wabup Ngesti melanjutkan agenda kunkernya dengan meninjau lokasi pembangunan Puskesmas dan taman kanak-kanak (TK) Negeri serta pembangunan jalan raya kecamatan yang baru selesai di bangun. fian