SUBANG, HR – Kordinasi Wilayah (Korwil) Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikaum . Saripudin SP.d , MM. Saat dikonfirmasi terkait kenaikan sekolah SD menjelaskan, sesuai dengan instruksi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Subang tentang kenaikan kelas dan pembagian raport harus mengikuti anjuran baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, Kamis (04/06/2020).
Seperti salah satu SD memiliki 100 siswa cara pembagian raportnya harus diatur dan bergiliran kalau satu kelas jumlah siswa ada 30 berarti dibagi 3 jam agar tidak berkerumun mulai jam 8 pagi misalnya 10 siswa dan berikutnya 10 siswa serta jam berikutnya 10 siswa lagi sehingga tidak terjadi penumpukan orang.
Bukan itu saja, kami juga selaku Korwil menekankan kepada seluruh kepala sekolah agar mensosialisasikan anjuran kepala Dinas Pendidikan kabupaten Subang. Untuk kenaikan kelas dan pembagian rapot di masing-masing sekolah harus mengikuti prosedur kesehatan. Seperti menjaga jarak antara satu dengan yang lain dan memakai masker pasalnya siswa SD sangat rentan tertular virus untuk itu ada 2 cara teknis pembagian raport.
“Yang pertama siswa boleh datang langsung ke sekolah dengan jumlah siswa dibatasi kalau jumlah siswa banyak dalam satu kelas misalnya ada 30 siswa tinggal dibagi waktu atau alternatif , kedua raport tersebut bisa dibagikan ke rumah orang tua siswa langsung oleh guru kelas yang intinya jangan sampai ada kerumunan orang,”
ujar korwil.
Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten subang . Tatang Komara S.Pd, M.Si saat dikonfirmasi melalui telpon seluler seputar kenaikan kelas dan pembagian rapot menerangkan. Untuk kenaikan kelas dan pembagian raport agar tetap memerhatikan protokoler kesehatan dan pencegahan penularan virus Corona.
“Misalnya kalau siswa datang langsung sekolah harus menggunakan masker dan siswa selalu mencuci tangan serta menjaga jarak agar terhindar dari virus. Adapun teknis untuk pembagian raport tinggal diatur waktu saja seperti SD tersebut memiliki siswa 30 per kelas Kepsek tinggal mengatur waktu jam pertama dibagikan misalnya 10 siswa dulu dan berikutnya 10 siswa serta selanjutnya 10 siswa sehingga dengan begitu tidak terjadi kerumunan orang,” kata kadis. herdi