GARUT, HR – Viralnya berita tentang konflik palestina dan Israel yang menyatakan Jerussalem sebagai Ibukota Israel bukan hanya beredar di dunia maya saja, akan tetapi sekarang beredar luas dalam bidang akademik tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Garut melalui buku teks pelajaran IPS kelas 6.
Ma’mun Gunawan selaku Ketua PGRI Banyuresmi Garut yang juga Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cigedug Garut, mengatakan, dengan adanya pernyataan Jerussalem sebagai Ibukota Israel yang terdapat dalam buku teks pelajaran tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Garut, membuat gaduh serta ketidaknyamanan dalam KBM dimana pernyataan tersebut yang masih dipertanyakan dan belum tentu benar pengesahan kenyataannya, dimana kita setidaknya mendidik generasi penerus bangsa tentang ilmu pengetahuan yang belum benar keabsahannya.
Ma’mun Gunawan |
Mamun mengatakan dengan beredarnya buku teks pelajaran tentang hal tersebut, Selasa (12/12), melalui koordinasi dan izin kepada Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk melakukan langkah antisipasi dilapangan. Selain itu, kata Mamun, dirinya menginstruksikan kepada seluruh jajaran PGRI Banyuresmi dan Kepala SD di Kecamatan Cigedug untuk mengumpulkan sampel semua jenis buku IPS kelas 6 SD baik yang BSE maupun non BSE.
Mamun menambahkan seusai pertemuan bersama beberapa kepala UPT diantaranya Bayongbong, Tarogong Kaler, Cibiuk, Pangatikan, Pasirwangi dan beberapa UPT lainnya tentang viralnya palestina-israel dalam buku teks pelajaran SD menerangkan bahwa terdapat ada enam buku sumber KTSP mata pelajaran IPS kelas 6 dari berbagai penerbit, 3 buku BSE dan 3 buku lagi Non BSE. Dari buku BSE Alhamdulillah aman, tutur Mamun, akan tetapi dari buku non BSE terdapat satu buku terbitan CV. Bina Pustaka halaman 47 yang memang menuliskan Jerussalem sebagai ibukota Israel. Namun, kata mamun, buku tersebut merupakan buku lama, saat ini sekolah-sekolah sudah menggunakan buku KTSP BSE karangan Indrastuti yang materinya sesuai. Sambil menunggu intruksi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Garut, kami juga mencoba mengakses buku BSE terbitan pusat perbukuan Kemdiknas, terdapat tujuh buku BSE terbitan tahun 2008 dan 2009. Dari ketujuh buku tersebut, 2 buku tidak membahas Negara asia barat, empat buku menuliskan Jerussalem sebagai ibukota palestina dan Tel Aviv sebagai Ibukota Israel. Hanya satu buku yang menuliskan Jerussalem sebagai ibukota Israel, yaitu BSE karangan Sadiman. Untuk Kabupaten Garut yang sementara kami ketahui banyak beredar BSE karangan Indrastuti yang didalamnya membahas sepintas tentang konflik Palestina dan Israel. Sementara ini, kami belum menemukan adanya buku IPS kelas 6 SD terbitan Yudhistira dan Intan yang telah viral dimedia sosial.
Sebagai solusi, kami bersepakat untuk menginstruksikan kepada sekolah-sekolah dasar, agar guru kelas 5 dan 6 menyampaikan materi sejarah asia barat, terutama konflik Palestina-Israel sebagai bentuk penjajahan atau Invansi Israel kepada Palestina dan sikap pemerintah Indonesia yang menentang pengakuan Jerussalem sebagai ibukota Israel, materi ini akan disampaikan pada saat pembagian buku raport tanggal 16 desember nanti.
Mamun berharap, adanya temuan beberapa buku yang tidak sesuai dengan pandangan politik bangsa dan pemerintah Indonesia terhadap perjuangan rakyat palestina melawan zionisme Israel, tidak dikembangkan menjadi suatu keruwetan yang menyudutkan dunia pendidikan. deni
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});