SUKABUMI, HR – Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Sukabumi terus menunjukkan peran strategis sebagai pelopor pengiriman pekerja profesional dari kalangan santri ke luar negeri. Program ini bukan hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya Islam moderat Indonesia.
Ponpes Dzikir Al-Fath membekali para santrinya dengan pemahaman Islam wasathiyah agar mereka menjadi duta pesantren yang membawa citra positif Indonesia ke tingkat internasional.
Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr. Endi Suhendi, M.Ag., menyampaikan pujiannya saat menghadiri acara pelepasan mahasantri. Ia menyebut bahwa program di Ponpes Dzikir Al-Fath layak menjadi role model pesantren se-Indonesia.
“Santri di sini tak hanya belajar agama. Mereka juga mengasah keterampilan hidup, yang akan berguna setelah lulus. Ini sangat strategis dalam konteks fungsi pendidikan,” jelas Dr. Endi.
Ponpes ini juga menjalankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan di bidang pertanian, industri, dan peternakan. Di sisi lain, mereka juga mencetak pendakwah untuk wilayah-wilayah terpencil seperti Pulau Buru, Maluku.
“Kami dari Kemenag mengapresiasi kontribusi nyata Ponpes Dzikir Al-Fath dalam mencetak santri profesional dan berdedikasi dalam dakwah,” ujar Dr. Endi lagi.
Dengan melepas santri ke luar negeri, pesantren ini turut membantu mengurangi angka pengangguran dan membuktikan kapasitas lulusan pesantren di dunia kerja global. ida
