BANTEN, HR – Sebagai tindak lanjut pemberitaan Surat Kabar Harapan Rakyat dan www.harapanrakyatonline.com, dalam pelaksanaan sejumlah proyek yang ditangani BBWS C3 Banten, mengindikasikan telah terjadi tindak pidana korupsi, dimana salah satunya pelaksanaan Pembangunan Sarana Air Baku Bendung Karet Cibama yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang.
Dibangun sejak 2014-2016
namun tidak bermanfaat bagi warga sekitar.
|
Pembangunan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 18 miliar, kemudian tahun 2015 pemerintah pusat kembali mengucurkan dana sebesar Rp 15.402.937.000, dan tahun 2016 Pemerintah Pusat kembali mengucurkan anggaran untuk biaya belanja konstruksi pembangunan Bendung Karet Cibama sebesar Rp 7.171.763.000, nama perusahaan pemenang/pelaksana yakni PT Somba Hasbo berdomisili di Jakarta.
Total dana Tahun anggaran 2014-2016 untuk pembangunan Bendung Karet Cibama sebesar Rp 40.574.700.000, yang tersedot dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, yang dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWS C3) Banten.
Terkait pembangunan sarana air baku Bendung Karet Cibama, kuat dugaan sarat nuansa korupsinya, karena sampai saat ini bendung tersebut tidak berfungsi. Berdasarkan pantauan HR di lokasi, banyak ditemukan kejanggalan yang terjadi pada pembangunan proyek tersebut.
Kejanggalan itu diantaranya diduga telah terjadinya pengurangan bobot volume di setiap item pekerjaan, seperti jalan inspeksi atau akses jalan masuk menuju lokasi Bendung Cibama kondisinya masih tanah merah. Apa bila musim penghujan jalan tersebut akan sulit dilalui menuju Bendung Karet Cibama.
Dibangun sejak 2014-2016 namun tidak bermanfaat bagi warga sekitar. |
Kemudian, tidak berfungsinya bantalan karet udara, perapian lokasi kerjapun tidak dilakukan, sehingga kondisinya masih acak-acakan. Lalu ada pula pekerjaan pintu air bagi sadap terkesan tidak ada, pemasangan pagar BRC diduga tidak sesuai dengan spesifikasi karena kondisinya saat ini di beberapa titik banyak yang copot, pemasangan bronjong kawat terkesan ada pengurangan volume.
Berdasarkan gambar pekerjaan tahun 2016, ada pekerjaan rumah jaga. Ternyata di lapangan tidak ada sama sekali. Yang ada hanya bangunan rumah pompa, dan hal ini menjadi pertanyaan besar. Proyek pembangunan Bendung Karet Cibama, terindikasi telah terjadi dugaan persekongkolan antara pimpinan proyek dengan pihak rekanan yang diduga telah merugikan negara sampai miliaran rupiah. Terlebih, masyarakat menyakinkan bahwa pembangunan Bendung Karet Cibama tidak ada manfaat bagi warga sekitarnya.
Bendung Karet Cibama kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan, terlihat di beberapa titik lokasi telah terjadi pendangkalan serta banyaknya sampah yang tertahan di bawah jembatan penyeberangan dan benda besi rongsokan berbentuk kontainer.
Didi Haryadi selaku kordinator LSM Geram Banten menanggapi hal dugaan telah terjadinya tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan sejumlah proyek yang ditangani BBWS C3 Banten, salah satunya pelaksanaan Pembangunan Sarana Air Baku Bendung Karet Cibama.
Didi meminta aparat penegak hukum yang ada di Provinsi Banten untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini, jangan menutup mata dan harus proaktif dalam melakukan penyelidikan, khususnya dugaan korupsi yang mengakibatkan kerugian negara.
Didi juga meminta kepada Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk menempatkan para Kasatker dan PPK yang jujur, profesional dan memiliki integritas yang tinggi. Karena setiap tahun, kucuran anggaran dari pusat cukup besar untuk di kelola Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWS C3). pun
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});