Kasudin Alergi Dikonfirmasi ’Dosa’ KPKP Jakbar

Kasudin KPKP Jakbar, Renova Siahaan bersama staf Khusus Pertanian, Insani.
JAKARTA, HR – Pembangunan Sentra Flora Semanan yang dibangun sejak 2011 hingga 2014 menyisakan berbagai persoalan. Mulai pembebasan lahan, lelang dan pelaksanaannya, proyek tersebut bagaikan terkutuk dan momok yang dapat menjerat oknum pejabat dan pelaksananya.
Pada pertama lelang, HPS Pembangunan Sentra Flora Semanan Rp 4.849.879.313, tetapi realisasi anggarannya sebesar Rp 9.721.960.085. Terjadi selisih lebih dari Rp 5 miliar, dan pemenang sekitar 96% dari HPS.
Diduga kuat pengumuman lelang tersebut hanya rekayasa belaka, dan sisa anggaran Rp 5 miliar lebih tersebut direalisasikan dengan materi fiktif.
Pada 2011, hanya dibangun 35 unit kios, yang mana luasnya perkios berkisar 35 m2 atau sekitar Rp 130 juta/Rp 4 juta M-2 perunitnya sudah terlalu mahal.
Mengingat, kios dengan atap terbuat dari kanopi fiber plat plastik tipis, lantai dari konblok dan hanya satu ruang plus kamar mandi.
Tahun 2012, Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat kembali merealisasikan pembangunan untuk kios Sentra Flora Semanan. Lelangnya diumumkan 1 Mei 2012, yang dimenangkan PT Trea Magnum Widyadana, dengan harga penawaran pemenang Rp 6.311.250.000. Total pembangunan kios dan rumah bibit tahun 2011 dan 2012 adalah sebanyak 42 kios, yang terdiri dari 12 tempat pembibitan, 1 ruang counter bersama dan 39 kios pedagang.
Pada tahun anggaran 2012 Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat juga melaksanakan lelang pembangunan kantor yang lelangnya dimenangkan oleh PT Wahyu Adi Guna dengan nilai Penawaran Rp 4.984.525.000 dari HPS sebesar Rp 5.119.272.000. Luas kantor yang dibangun itu berkisar 300 m2 atau sekitar Rp 16 juta per meter persegi.
Proyek gagal
Walaupun puluhan miliar uang rakyat telah dikucurkan setiap tahun anggaran ke Sentra Flora Semanan, kondisi bangunan dan sarana prasara lainnya terlihat sangat tidak terawat. Konon, Sentra Flora Semanan merupakan proyek gagal Sudin KPKP Jakbar. Selain tidak ada peminat, lokasinya juga sangat membahayakan karena dibawah Sutet.
Sentra Flora Semanan yang berada dibawah naungan Sudin KPKP Jakbar juga terlihat tandus dan seperti rumah hantu.
Menyikapi hal itu, Kasudin KPKP Jakbar, Renova Siahaan, Senin (21/9), mengatakan, dirinya telah diperintahkan oleh Gubernur DKI Jakarta untuk segera melaunching sentra flora Semanan. Saat ini, ujarnya, Sudin KPKP Jakbar sedang melakukan rehab kecil 9 unit kios dan 1 unit foodcourt, dengan anggaran sebesar Rp 160 juta. Dana rehab itu, diambil dari APBD 2015.
Namun sayangnya, Renova tidak mau menjelaskan tentang berbagai masalah di Sentra Flora Semanan. ■ didit/kornel

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *