JAKARTA, HR – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan dan mengancam para bandar Narkoba Internasional untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai sasaran bisnis haram narkoba.
“Jangan coba-coba menyelundupkan narkoba di Indonesia. “Polisi akan siap membasminya. Dan bila melakukan perlawanan, maka akan kita kirim ke kamar jenazah. Jangan main- main dengan Indonesia,”tandasnya, saat pengungkapan sindikat jaringan narkoba Internasional di Green Sedayu Biz Park, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Tito tiba di lokasi, Selasa (24/1/2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Ia disambut oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan. Kapolri juga mengatakan, akan melakukan monitor dan evaluasi semua Polda untuk mengetahi siapa yang aktf dalam mengungkap pelaku narkoba. Saya akan mengevaluasi Polda mana yang mengungkap dan mana yang tidak,” kata Tito.
Dalam pengungkapan sindikat narkoba Internasional ini, oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, membentuk dua tim unit khsusus, dipimpin AKBP Gembong Yudha melakukan penangkapan di 2 tempat berbeda, yakni Green Sedayu Biz Park, Cakung dan Ruko Bandengan Utara, Jakarta Utara, ditemukan narkoba jenis sabu seberat 106,03 Kg , pil ekstasy sebanyak 202.935 butir, happy five 560 butir dan bahan untuk pembuat ekstasy yang bisa menghasilkan ratusan ribu pil ekstasy. Ditaksir nilai narkoba ini mencapai Rp625 milyar.
Sebanyak 8 pelaku jaringan China ditangkap dalam operasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian. 3 diantaranya ditembak mati karena melawan, yaitu S alias A, BY dan WCH alias DW warga negara Cina.
Kapolri merasa bangga akan hasil kinerja jajaranya yang aktif mengungkap jaringan narkoba, terlebih jaringan internasional. “Saya menyampaikan apresiasi tinggi pada Polda Metro Jaya. Ini termasuk salah satu yang besar untuk tahun ini. Sabu diatas 100 kilogram, sudah besar sekali. Ini operasi yang panjang,”ucapnya. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});