Kapolres Majalengka Sebut Fenomena Angka Perkelahian di Kalangan Pelajar Meningkat

oleh -18 Dilihat
oleh

MAJALENGKA, HR – Polres Majalengka amankan sedikitnya 30 orang Pelajar yang melakukan tawuran di lingkungan dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi didampingi Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Febri H Samosir mengatakan kenakalan remaja tersebut didominasi oknum pelajar anak SMK dari beberapa sekolah di Kabupaten Majalengka.Hal tersebut disampaikan pada pres rikis di hal utama Polres Majalengka, Rabu (21/12/2022).

Edwin memaparkan, Fenomena meningkatnya angka perkelahian di kalangan pelajar di Kabupaten Majalengka setelah melaksanakan penyidikan dan penyelidikan ternyata tingkah laku para pelajar yang disebabkan dendam hal kecil yang bersifat sepele namun oknum mengatasnamakan sekolah sehingga anak anak sekolah yang lain mencari peran kebanggaan sekolah dengan mengajak teman sekolahnya untuk saling serang.

Beberapa kejadian para oknum anak sekolah tersebut tidak segan segan membawa senjata tajam yang sifatnya masih labil untuk mengontrol emosi yang menimbulkan berakibat fatal.Beberapa kejadian sampai ada yang terluka bacok,pengoroyokan sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran akibat masih dirawat.

Kami mengutuk dunia pendidikan yang melakukan tawuran, untuk itu,kami tidak bisa berdiam diri dan bertindak sendiri tanpa melibatkan semua stakeholder mulai dari guru,kepala sekolah dan orang tua untuk lebih berperan aktif untuk waspada dan mengawasi peran mereka dengan edukasi diberikan kepastian terhadap masa depan mereka.

Salah satu contoh kenakalan pelajar di wilkum Polsek Kadipaten mengamakan 6 orang yang membawa sajam tanpa ijin dengan identitas masih pelajar yang melakukan penganiayaan terhadap anak sekolah lain.

Kasus lain Polres Majalengka menemukan tindak pidana 2 orang yang salah satunya masih pelajar mengacungkan clurit kepada yang melintas,tidak terima korban menegur dan terjadi perkelahian korban menangkis dan langsung menyerang dan pelaku melontarkan pukulan hasil dari penyelidikan pelaku bukan geng motor melainkan pelajar motifnya sendiri hanya pingin dikenal yang memiliki peran kekerasan.

Beberapa kejadian perkelahian di dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka hanya hal sepele,contoh kamu anak sekolah mana malah di gebukin dan menciptakan dendam dendam antar sekolah yang mengakibatkan perpecahan antar pelajar di Kabupaten Majalengka.

Saya yakin dan percaya anak anak sekolah hanya mencari kebanggaan yang semu,ini yang harus kita pahami bersama
Kami Polres Majalengka Mengutuk dunia Pendidikan yang kerap melakukan kekerasan dan tawuran.

“Kami menghimbau kepada orang tua dan guru untuk mencermati betul kondisi ini, bahwa tidak bisa hanya Polri dalam rangka membina, mengurangi dan mengarahkan anak sekolah untuk tidak tawuran lagi yang sudah berani membawa sajam yang bisa membahayakan diri dan orang lain yang merugikan generasi bangsa,” pesan Edwin.

“Para pelaku yang merupakan masih pelajar tidak ditahan melainkan dibina disebuah Pesantren,” tutup Kapolres lintong situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.