“Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Ini semua demi membangun kembali kepercayaan publik terhadap Bank DKI,” tambahnya.
Meski demikian, Pramono memastikan dana nasabah Bank DKI tetap aman. Bersama Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, ia menyatakan telah mempelajari secara menyeluruh permasalahan yang terjadi.
“Kami memberikan jaminan penuh kepada seluruh nasabah Bank DKI. Dana nasabah tetap aman, baik di cabang manapun,” ujar Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, menjelaskan bahwa gangguan layanan disebabkan oleh aktivasi otomatis sistem keamanan internal sejak 29 Maret 2025. Aktivasi ini berdampak pada layanan transfer antarbank dan pembayaran melalui QRIS di aplikasi JakOne Mobile.
“Langkah ini merupakan bentuk kehati-hatian dalam menjaga keamanan dana nasabah. ATM tetap berfungsi normal, gangguan hanya terjadi pada layanan tertentu,” jelas Chico dalam keterangan tertulis, Senin, 7 April 2025.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menambahkan bahwa sistem keamanan secara otomatis mengaktifkan mode pemeliharaan sebagai respons terhadap indikasi gangguan. Menurutnya, ini adalah bagian dari mekanisme kontrol internal Bank DKI.
“Saat ini, layanan melalui 750 unit ATM kami sudah beroperasi normal di berbagai titik, termasuk kantor kelurahan, kecamatan, stasiun, pusat perbelanjaan, hingga terminal,” kata Agus.
Ia memastikan bahwa pemulihan layanan lainnya terus dilakukan secara bertahap setelah melalui proses uji keamanan. •didit