JAKARTA, HR – Antusias dan keinginan sebagian besar masyarakat Sumatera Utara (Sumut) mendukung Brigjen Purn. Victor E. Simanjuntak (VES) sebagai calon Gubernur pada Pilkada Sumut 2918 mendatang. Salah satunya masyarakat desa Deli Serdang sangat berharap VES terpilih memimpin provinsi Sumut dilatarbelakangi track recordnya yang diyakini mampu berubah Sumut menjadi lebih baik dari semua aspek.
“Pak VES untuk Indonesia dalam skala Nasional dengan memberantas korupsi, ini yang paling unggulan dan mencakup jasa bagi Sumut tentunya,”ungkap perwakilan masyarakat desa Deli Serdang Sumut, dalam pertemuan menampung keluh kesah masyarakat mengenai permasalahan desa bersama VES yang diwakili oleh tokoh tokoh masyarakat dan kepala desa setempatnya, Sabtu (18/2/2017) di RM Garuda medan.
Dalam pertemuan itu masyarakat mengungkapkan bahwa Victor sudah berbuat di Skala Nasional, menyelamatkan Asset Bangsa. Apa yang sudah diperbuat Gubsu 10 Tahun ini…Korupsi kah..! Pro Deo Hotel. Mereka mempertanyakan apa yang sudah diperbuat para Bupati di Sumut.! Dan apa yang sudah Kita perbuat..! Mereka meyakini di negeri ini tidak ada nama orang lain selain VES yang berani baku hantam berantas koruptor. “Siapa yang sanggup putuskan rantai korupsi Sumut ? Inilah pernyataan – pernyataan yang bergulir dari warga Deli Serdang mengapresiasi niat VES turun gelanggang dalam suksesi kepemimpinan Provinsi Sumut. Mereka juga membeberkan adanya gratifikasi, pungutan liar alias Pungli.
Lebih lanjut, meski mereka masyarakat desa, namun mereka merasakan masyarakat belum bisa membedakan mana setoran resmi ke pemerintah dan mana storan tidak resmi. Karena segala pengurusan sudah wajib dipaketkan oleh oknum pejabat berwewenang setempat. Mau mencari suatu pengurusan dengan biaya setoran persis asli sesuai ketentuan yang ditempel (tidak ada penempelan biaya resmi di Sumut) atau sesuai resi setoran bank ke pemerintah, itu hampir mustahil.
Bagi warga sumut, cerita tidak ada korupsi itu masih mimpi yang mustahil terjadi. Ibarat pepatah “Masih lebih mudah menggapai bulan dari pada menggapai birokrasi yang bersih,”. Pepatah ini merupakan sikap perlawanan psikologis masyarakat terhadap praktek – praktek menyimpang penyelenggara pemerintahan. Sehingga harapan Kemenangan Victor E Simanjuntak nantinya merupakan harapan kemenangan Rakyat. Kehadiran mantan polisi pemberantas korupsi Victor E Simanjuntak, memberikan setitik cahaya harapan perubahan menuju Clean Governance. Rekam jejak Tulang VES yang terkenal kerasnya baku hantam berantas korupsi ini rupanya menjadi daya tarik dan membuka secerca harapan bagi masyarakat medan.
Mendengar kabar kesedian VES untuk melayani di Sumut ,masyarakat Deli Serdang sangat antusias. Sehingga beberapa perwakilan tokoh setempat menyampaikan bahwa dari Kecamatan Percut sekitar 480.000 warga siap memberikan suara dan KTP dukungan untuk VES.
Untuk menwujudkan dukungan tersebut, masyarakat Deli Serdang mendesak VES harus membuka posko relawan dan menerima KTP untuk segera maju independent. Mereka bahkan meminta VES untuk segera melakukan pertemuan dengan seluruh warga setempat. “Sebutkan…..Siapa sih di negeri ini yang mampu memutuskan rantai korupsi di lingkaran pemerintahan Sumut ?” tutur salah satu warga yang ikut hadir.
Untuk mengenal lebih dalam akan keadaan masyarakat setempat, VES juga menerima permintaan tatap muka dengan perwakilan desa Kec Percut, menampung dan mendengarkan kesulitan di lapangan yang akan menjadi basis bagi VES dalam menyusun program kerja pemenangan dan pemberdayaan, perbaikan yang sesuai kebutuhan dan keadaan Sumut.
Tempat yang sama, Triana Salim sebagai wanita yang perduli dengan nasib petani Sumut mengutarakan kondisi gratifikasi di Sumut masih seperti dagangan umum, sering terjadi “tawar menawar” antara oknum dengan masyarakat tanpa rasa malu. Sampai menekan dengan beraninya. “Hukum rimba dengan preman pun masih berlaku,”tandasnya, yang ikut dalam pertemuan tersebut kepada media ini.
Ia juga menyampaikan bahwa dengan kerendahan hatinya, VES untuk turun fokus melayani Sumut. “Ini adalah keberuntungan bagi kita. Saya sekalipun sudah domisili di Jakarta masih banyak keluarga dan usaha di Sumut. Sering terkejut dengan pola oknum birokrasi medan. Kayak kampung!! Gak kota deh, tuturnya, seraya mengatakan ini tantangan besar, sudah berturut turut gubernur Sumut berakhir dengan masuk bui bahkan bupati juga berurutan masuk bui. Nah, siapa yang mampu berantas korupsi di bawah kalau enggak pengalaman dan enggak punya jiwa, malah ikut terseret masuk bui juga nanti gubernur baru. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});