SUKABUMI, HR – Berdasarkan data dari BPS, Angka penduduk miskin baru di Kabupaten Sukabumi tahun 2020 mengalami kenaikan hingga 0,87 persen atau sebanyak 21,80 ribu jiwa. Menanggapi kenaikan jumlah penduduk miskin baru itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengaku prihatin. Ia menilai kenaikan angka penduduk miskin baru tersebut dampak merebaknya pandemi Covid-19. “Data itu sudah masuk ke kami, tentunya kami sangat prihatin dengan kenaikan angka kemiskinan tersebut. Tetapi kami melihat mungkin diakibatkan adanya wabah covid,” kata Yudha.
Selain itu, maraknya pemutusan hubungan kerja pun berdampak, sehingga kemungkinan masuk juga data itu. Apalagi wabah ini sudah hampir satu tahun dan sampai sekarang belum usai. “Kami berharap pemerintah daerah dapat menggenjot angka itu dengan berbagai upaya, sehingga angka kemiskinan bisa turun kembali. Salah satunya yaitu pemda harus fokus dalam memberikan program-program terutama kepada wirausaha pemula,” ucapnya.
Menurutnya pemerintah harus memberikan solusi ketika marak pemutusan hubungan kerja di pabrik-pabrik, jangan sampai ketika mereka mendapatkan uang kerohiman, tetapi tidak memiliki pemasukan atau bekerja. “Maka salah satu solusinya memberikan peluang kepada mereka agar bisa melakukan kegiatan kewirausahaan. Apalagi Kabupaten Sukabumi ini sangat luas dan kabupaten yang kaya. Tinggal bagaimana peran pemerintah daerah dan stakeholdernya bisa memberikan genjotan serta daya ungkit masyarakat dalam berpartisipasi di dunia ekonomi,” jelasnya.
Di sisi lain, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah kedua setelah Kota Bogor yang berdekatan dengan Ibukota dan aksesibilitas juga sangat baik. Tinggal bagaimana bisa menggali potensi Kabupaten Sukabumi, sehingga masyarakat bisa melakukan kegiatan usaha. “Kami juga sudah ketuk palu soal Perda koperasi dan UMKM. Perda ini salah satu untuk menggenjot perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sukabumi Zaenul S menambahkan, kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi tersebut akibat dampak Covid-19. Sehingga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.“Kita akan berupaya dengan strategi yang sudah ditentukan oleh pusat, kita juga punya strategi untuk memberdayakan sumberdaya yang kita miliki. Kemudian dengan program-program yang menyentuh, sehingga ekonomi kembali tumbuh dan menurunkan angka kemiskinan,” Pungkasnya. ida